Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Salah Produksi, Bisa Bikin Mabuk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi

SEMPU – Keripik gadung termasuk camilan yang cukup favorit di Kabupaten Banyuwangi. Tapi jangan salah, bila mengolah gadung tidak tepat, bisa membuat orang yang makan akan mendem.

Salah satu warga yang memproduksi keripik gadung itu adalah Sulastri, 45, warga Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Untuk mengolah gadung, ibu tiga anak itu hanya ditemani suaminya, Sutrisno, 56. “Butuh waktu lima hari untuk pengolahan gadung,” kata Sulastri.

Untuk memproses gadung, setelah dicabut dari tanah dikupas dan diiris tipis-tipis seperti keripik. Selanjutnya, dicuci sampai bersih. “Setelah itu gadung dicampur dengan abu, baru dijemur,” jelasnya.

Gadung yang selesai dijemur, terang dia, kemudian dicuci untuk proses pembersihan. “Gadung dijemur lagi sampai kering, setelah itu baru siap dijual. Saya menjual gadung hanya yang kering dan siap di goreng,” ujarnya seraya menyebut harga gadung mentah itu Rp 25 ribu per kilogram.

Sulastri menyebut hanya memproduksi gadung menjadi keripik saja. Dia tidak mengetahui apakah gadung bisa diolah menjadi makanan selain keripik. “Katanya bisa dipakai pengganti nasi, tetapi saya tidak tahu caranya,” ujarnya.

Dalam memproduksi gadung, Sulastri mengaku selalu berhati-hati. Saat baru dikupas, gadung bisa menimbulkan rasa gatal di kulit. Lebih parah lagi, apabila proses pengolahan menjadi keripik itu salah, bisa membuat orang yang mengonsumsi mendem.

“Kalau salah proses bisa mendem gadung,” tegasnya. Mengobati orang yang mendem gadung, jelas dia, itu sebenarnya sangat mudah, yakni dengan minum air degan dan tidur. “Bangun tidur sudah sembuh,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Genteng. (radar)