Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Salahuddin Wahid Hadiri Haul Gus Dur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

salhudinBANYUWANGI – Ratusan warga menghadiri Haul Akbar KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan KH. Hasyim Asyari di Pendapa Sabha Swagata kemarin (2.11). Haul ini sekaligus untuk memperingati Tahun Baru Islam yang ke- 1436 Hijriyah. Selain dihadiri oleh sejumlah ulama dan masyarakat Banyuwangi yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesanuen Tebulreng, haul juga dihadiri oleh tokoh masarakat lintas agama. Acara yang berlangsung sekitar satu jam ini berlangsung lancar dan hikmat. Acara dibuka dengan testimoni Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Seperti biasa Bupati membeberkan peningkatan prestasi yang dicapai Kabupaten Banyuwangi mulai dari tahun 2010 hingga tahun ini. Mulai dari peningkatan jumlah kapita, penurunan angka kemiskinan Serta penurunan jumlah masyarakat buta aksara. “Hal ini tenis saya sampaikan setiap kali kesempatan agar masyarakat Banyuwangi lebih percaya diri,” katanya. Anas menambahkan, capaian prestasi yang didapat tidak lepas dari peran alim ulama. 

Usai menyampaikan testimoninya, Bupati memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim. Selanjutnya adik almarhum Gus Dur, KH. Salahuddin Wahid sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng menyampaikan pidatonya. Gus Solah – panggilan akrab Salahuddin Wahid – mengapresiasi prestasi yang dicapai Banyuwangi dalam kurun yang singkat. Gus Solah lebih banyak mengoreksi berbagai polemik dalam negeri. Ke depannya, untuk menghadapi berbagai polemik, dia berharap agar seluruh masyarakat memperkokoh persatuan tanpa memandang latar belakang.

“Hanya dengan kebersamaan dan persatuanlah, keberhasilan mudah dicapai,” pesannya. Diakhir pidatonya, Gus Solah menyampaikan keinginannya, cabang Pondok Pesantren Tebuireng bisa berdiri di Banyuwangi. Menurutnya, jumlah alumni Tebuireng asal Banyuwangi berkisar 500 orang. Ini merupakan sumber potensi mengapa pondok pesantren kondang tersebut layak untuk didirikan di Bumi Blambangan. Untuk itu, Gus Salah mengajak kepada para alumni yang hadir untuk membahas lebih lanjut rencana tersebut. 

Menanggapi hal itu, Bupati Anas mengatakan, setiap ada lembaga baru nirlaba yang akan didirikan di Banyuwangi adalah baik. “Namun yang paling penting dari acara haul ini adalah dua tokoh nasional yang agamis, yakni KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Hasyim Asyari bisa menjadi tauladan masyarakat, terutama pikiran mereka dalam menghargai perbedaan pandangan,” kata Anas. Dia berharap, dengan berkumpulnya alumni pondok pesantren dan sejumlah lintas agama, dapat bersinergi dalam membangun Banyuwangi menjadi lebih baik. Acara diakhiri dengan pimpinan doa dari KH. Sholahudin Wahid. (radar)