Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sampaikan LKPJ Secara Virtual, Bupati Anas Sebut Kemiskinan Banyuwangi Turun 7,52 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Tahun 2019 pada forum rapat paripurna DPRD Banyuwangi, Senin (6/4/2020).

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, menariknya rapat tersebut digelar secara virtual lewat video conference sebagai bentuk penerapan physical distancing di tengah pandemi Virus Korona ini.

Ketua DPRD I Made Cahyana Negara bersama dua wakil ketua dewan, yakni M. Ali Mahrus dan Ruliyono bersama 14 anggota asal 7 fraksi di DPRD mengikuti rapat di kantor dewan.

Sedangkan Bupati Anas beserta Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mujiono mengikuti rapat dari aula Rempeg Jogopati kantor Pemkab Banyuwangi.

Rapat paripurna juga diikuti puluhan anggota dewan dari kediaman masing-masing. Serta kepala Organisasi Perangkat Daerah, camat, dan kepala desa (kades)/ lurah dari kantor masing-masing.

Dalam laporannya, Bupati Anas menyebutkan sejumlah capaian kerja yang telah berhasil dicapai Banyuwangi pada tahun 2019.

Pertama, capaian bidang pendidikan. Bidang yang menjadi prioritas pertama pembangunan daerah di Banyuwangi ini menghasilkan capaian positif. Dua inovasi yang digagas pemkab, yakni Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh) dan program Siswa Asuh Sebaya (SAS) mampu mengembalikan anak muda Banyuwangi terus bersekolah.

Berkat inovasi Garda Ampuh, kata Bupati Anas, angka putus sekolah di Banyuwangi menjadi sangat rendah. Yakni hanya sebesar 0,01 persen pada tingkat SD/MI dan 0,13 persen pada tingkat SMP/MTs. Sementara angka siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya terus bertambah.

Bupati Anas menyebut, angka melanjutkan dari jenjang SD/MI ke SMP/MTs sebesar 115,83 persen, dan dari SMP/MTs ke SMA sederajat sebesar 126,78 persen.

“Ini juga turut mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat dari kategori sedang menjadi tinggi dengan skala 70,60. Bagi kami, ini modal sosial membentuk generasi muda yang berkualitas di masa depan,” terang Bupati Anas.

Capaian kinerja berikutnya, lanjut Bupati Anas, percepatan pengentasan kemiskinan. Dengan sinergi banyak pihak, pogram pro-poor seperti rantang kasih, hingga UGD kemiskinan yang melibatkan aparat desa mampu meningkatkan taraf kesejahteraan warga.

“BPS telah merilis angka kemiskinan di Banyuwangi 2019 menjadi 7,52 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Jatim  yang 10,20 persen, maupun nasional yang sebesar 9,22 persen,” beber Bupati Anas.

Capaian lainnya adalah sektor pariwisata. Beragam program pariwisata mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi.

“Kunjungan turis domestik meningkat dari 654.602 orang pada tahun 2010 menjadi 5,48 juta orang pada 2019. Sedangkan wisatawan mancanegara naik dari 16.977 orang pada 2010 menjadi 109.089 pada 2019,” urai Bupati Anas.

“Sektor ini menjadi pengggerak yang efektif untuk pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Karena sifatnya yang inklusif, terkait langsung dengan banyak sektor konsumsi berbasis usaha rakyat. Mulai makanan, jasa transportasi, pemandu wisata, konveksi, hingga pertanian. Pariwisata ini investasinya murah, namun perputaran ekonominya sangat besar,” ujarnya.

Dengan seluruh capaian ini, kata Bupati Anas, akhirnya membawa pertumbuhan ekonomi yang tinggi daerah. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi pada 2019 di posisi 5,55 persen, lebih tinggi dari Jatim yang 5,52 persen dan nasional 5,02 persen.   

“Tak hanya itu, pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi pun terdongkrak menjadi Rp 51,8 juta per orang per tahun 2019. Naik dari tahun sebelumnya yang Rp 48,4 juta. PDRB Banyuwangi juga meningkat, dari yang semula Rp 77,84 triliun menjadi Rp 83,6 triliun,” urai Bupati Anas.

“Sementara total nilai investasi yang masuk di Kabupaten Banyuwangi selama tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi Rp 3,9 triliun atau terealisasi 130 persen dari target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.