Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Santri Hafal Alquran Direkom Jadi Polisi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

BANYUWANGI – Santri pondok pesantren yang hafal Alquran direkom untuk bisa masuk sebagai anggota Polri. Demikian ditegaskan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin saat berbicara di depan ribuan santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Kampus 5 Darul Muttaqien, Blimbingsari, Banyuwangi, Minggu (11/3/2018) kemarin.

Kedatangan Kapolda Jatim sendiri disambut oleh Wakil Pengasuh PMDG Ustad H. Muhammad Syuja’i dan Wakil Direktur Kuliatul Mu’alimin Al Islamiyah (KMI), Ustad Indra Darusman. Rombongan Kapolda masuk ke dalam Ponpes Gontor kampus 5 pukul 11.45 dengan didampingi Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman.

Setelah diterima sejenak di ruang tamu, rombongan langsung melaksanakan salat duhur berjamaah di masjid yang lokasinya berada di dalam pondok. Dan, Kapolda Jatim selanjutnya dipersilakan memberikan nasihat di hadapan 1.200 santri yang memenuhi masjid.

Dalam sambutannya itu, Kapolda menyampaikan sejumlah pesan kepada ribuan santri untuk tetap giat belajar dan menimba ilmu dengan sungguh-sungguh. “Kalian adalah generasi penerus tongkat estafet kepimpinan bangsa ini. Oleh karena itu belajarlah yang sungguh-sungguh. Jauhi narkoba,” pesannya.

Para santri hendaknya juga memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme. Karena rasa cinta tanah air juga bagian dari iman. Meski mengenyam pendidikan berada di dalam pondok pesantren, para santri juga tidak perlu berkecil hati. Karena, para pemimpin bangsa juga banyak dicetak dan lahir di dalam pondok yang dulunya adalah santri.

Kapolda juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pondok Modern Gontor yang telah ikut membina karakter generasi muda melalui pendidkan ilmu dan akhlak. Apalagi, Indonesia juga berada pada kondisi darurat narkoba.

“Peran-peran lembaga pendidikan, pondok pesantren sangatlah penting. Terutama dalam ikut menanggulangi permasalahan bangsa,” jelasnya.

Di akhir sambutannya, Kapolda Jatim juga siap merekom bagi para santri yang telah hafalan Alquran mulai 10 juz hingga 30 juz untuk direkrut menjadi anggota Polri.

“Kita sedang mendatakan betul dari Mabes Polri siapa-siapa yang memiliki kemampuan. Jika memang dari Pondok Gontor memang ada memenuhi persyaratan, termasuk hafal Alquran, saya akan membuat telescoting termasuk orang yang patut dijadikan polisi. Saya akan merekomendasikan ke Pak Kapolri untuk bisa menerima ini. Mungkin kalau larinya kurang ya dimaklumi saja karena hafal Alquran,” tandasnya terkekeh-kekeh.

Wakil pengasuh PMDG Kampus 5 Darul Muttaqien Banyuwangi Ustad Muhammad Syuja’i mengatakan, tidak ada pesan khusus yang disampaikan oleh Kapolda Jatim selama lawatannya ke pondok. “Hanya silaturahim saja. Pak Kapolda kebetulan lewat dan mampir,” katanya.

Bagi pondok Modern Gontor kedatangan tamu, apalagi pejabat, merupakan proses pengajaran dan support untuk anak-anak agar tumbuh berkembang pola pikir, pola sikap, dan pola tingkah laku.

Apalagi, jelas Ustad Syuja’i, Pondok Gontor merupakan sebuah lembaga pendidikan yang membentuk karakter kepribadian anak-anak dimasa yang akan datang lebih mulia.

Mengenai tawaran Kapolda Iatim, bagi santri yang hafal Alquran bisa masuk menjadi anggota Polri, dia juga cukup mengapresiasi.

“Bagi kami, bagaimana anak-anak bisa berposes secara bagus, baik melalui Polri, TNI, ulama, dan cendikiawan,” ungkapnya.