Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sapi Bali Banjiri Pasar Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Menjelang Hari Raya Idul Adha, para pedagang sapi lokal harus bertarung dengan sapi dari Bali. Saat ini, sapi dari Pulau Dewata memenuhi pasar hewan di Banyuwangi, seperti di Pasar Pasar Hewan Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kamis (10/7/2020) kemarin.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, para pedagang sapi lokal, banyak yang resah karena dagangannya terancam tidak terbeli. Apalagi, harga sapi dari Bali itu relatif lebih murah.

“Banyak sapi luar yang mulai berdatangan, terutama dari Bali,” ujar Misbah (60) warga Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Peternak sapi, terang dia, selama ini kebingungan menjual sapinya di pasar hewan. Sebab, kondisi pasar sedang lesu. Mereka berharap, pada Hari Raya Idul Adha ini bisa panen besar.

“Tapi sekarang malah banyak sapi Bali,” katanya.

Kedatangan sapi asal Bali itu, jelas dia, akan mengancam peternak lokal. Biasanya, peternak itu membeli sapi waktu masih kecil, dan akan dijual menjelang hari raya Kurban.

“Bersaing dengan sesama peternak lokal saja sulit, apalagi dengan sapi Bali, ini tambah makin sulit,” terang peternak sapi ini.

Bagi orang awam, masih kata dia, tidak bisa membedakan sapi Bali dan sapi lokal. Untuk mengenali ciri-ciri sapi Bali itu, sebenarnya mudah seperti warna ujung kakinya putih, tanduknya panjang, tidak berpunuk, ujung kepalanya putih, dan ujung bokongnya juga putih.

“Biasanya warna kulitnya coklat kehitam-hitaman,” cetusnya.

Sementara itu, peternak sapi lainnya, Herman mengaku sapi asal Bali menjelang Hari Raya Idul Adha jumlalmya semakin banyak ditemukan di pasaran. Ia menduga, ada mafia pedagang sapi yang memainkan harga, dan ini mengancam peternak dan pedagang sapi lokal.

“Kalau tidak diperketat pengawasannya, sapi luar daerah akan makin banyak,” jelasnya.

Pria asal Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore tersebut khawatir, kedatangan sapi asal Bali itu akan menimbulkan masalah baru, yakni penularan penyakit. Apalagi, Bali itu terkenal dengan jenis penyakit hewan seperti Virus Jembrana Deseas, yakni seperti bintik-bintik merah dan mengeluarkan darah pada kulit hewan yang terserang.

“Jika ini tidak diwaspadai, akan berujung pada kematian ternak,” paparnya.

Herman berharap Pemkab Banyuwangi mengambil langkah terkait sapi asal Bali yang membanjiri Banyuwangi tersebut. Jika tidak segera diambil kebijakan, maka pemerintah sengaja akan mematikan peternak sapi lokal.

“Kalau terus dibiarkan, peternak sapi lokal jelas kalah,” katanya.