Dua Orang masih Kritis
MUNCAR – Ada kabar terbaru terkait mesin boiler PT. Pacii c Harvest di Dusun
Duara’an, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, yang meledak. Satu korban yang dirawat di Rumah Sakit (RS) dr. Syaiful Anwar, Malang, dikabarkan tewas. Dua korban lain yang dirawat di RS tersebut kini dikabarkan kritis.
Dikonfirmasi di markasnya kemarin (12/3), Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Dewa Putu Eka, tidak menampik kabar tersebut. Namun, Dewa masih akan meminta surat keterangan kematian kepada kepala desa (kades) korban. Tujuannya, untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. “Informasinya, korban yang tewas adalah warga Desa Tegalpare, Kecamatan Muncar. Dua korban lain dikabarkan kritis,” ungkapnya kepada RaBa.
Sampai kemarin polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab meledaknya mesin boiler tersebut. Menurut kasatreskrim, pihaknya
sudah meminta keterangan enam orang. Mereka adalah Sabar, Sujarno, dan Paidi. Ketiganya karyawan pabrik pengalengan ikan PT. Pacific Harvest, Muncar. Ditambah lagi, tiga korban yang sempat dirawat di Puskesmas Muncar.
Polisi juga sudah meminta keterangan pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Banyuwangi. Sebab, peristiwa itu berkaitan dengan ketenagakerjaan. “Jika keterangan saksi sudah cukup, akan langsung kami lakukan gelar perkara untuk menentukan layak ataukah belum kasus ini ditingkatkan ke tahap penyidikan guna mencari tahu siapa yang harus bertanggung jawab. Jika ternyata masih belum cukup, ya kita akan melakukan penyelidikan lanjutan, ” ungkapnya.
Sementara itu, informasi yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, korban tewas adalah Sahroni. Beberapa hari dia menjalani perawatan intensif di
RS dr. Syaiful Anwar, Malang. Jumat malam (9/3), pria 46 tahun asal Dusun/Desa Tegal pare itu mengembuskan napas terakhir.
“Jenazah korban sudah dimakamkan pihak keluarga pada Sabtu pagi (10/3),” ungkap sumber koran ini kemarin. Seperti pernah diberitakan, mesin boiler di pabrik PT. Pacific Harvest, Muncar, meledak pada Senin (5/3) pukul 15.00. Tujuh pekerja menjadi korban. Tubuh mereka melepuh sehingga harus dirawat di RS. Bahkan, tiga orang terpaksa dirujuk ke RS dr. Syaiful Anwar, Malang. (radar)
