Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sehari Rata-rata Bikin 7.500 Sepeda Motor

CEKATAN: Para pekerja merangkai bagian motor Yamaha Mio J.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
CEKATAN: Para pekerja merangkai bagian motor Yamaha Mio J.
CEKATAN: Para pekerja merangkai bagian motor Yamaha Mio J.

Pabrik PT Yamaha Motor Manufacturing West Java (YMMWJ) berdiri megah di Kawasan Industri KIIC (Karawang InternationalIndustry City). Sepeda motor  yang diproduksi pabrik itu 90 persen komponen lokal. Berikut catatan SIGIT HARIYADI yang baru mengunjungi pabrik tersebut.

GERIMIS menyambut kedatangan puluhan awak media asal seantero Nusantara di pabrik sepeda motor PT YMMWJ siang itu. Namun, rintik hujan itu tidak menyurutkan hasrat kami melihat dari dekat proses pembuatan kuda besi di pabrik yang berada di bawah naungan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) tersebut. Awak media memang kerap mengabaikan kondisi cuaca demi mendapat informasi terbaik untuk pembaca.

Begitu juga dengan yang kami lakukan saat kali pertama menginjakkan kaki di pabrik yang berlokasi di Jalan Permata I lot BB-1, KIIC, Karawang, Jabar, tersebut. Apalagi, se lama perjalanan darat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Karawang, kami sudah mendapat informasi bahwa pabrik yang akan kami kunjungi adalah pabrik Yamaha terbesar di Indonesia. Setelah mendapat penjelasan dari Direktur PT YMMWJ, Teddy Cahyadi Yacob, di ruang lobi, kami langsung merangsek ke lokasi pembuatan sepeda motor.

Belakangan diketahui, PT YMMWJ khusus memproduksi motor jenis matik dan tipe bebek produsen berlambang garputala tersebut, di antaranya Jupiter Z1, Vega ZR, Mio J, Mio Fino, dan Mio Soul GT. Sepeda motor merek Jupiter MX, Xeon, dan motor sport Yamaha, diproduksi di pabrik di kawasan Pulogadung, Jakarta. Saya dan sejumlah rekan sesama warta wan sempat geleng-geleng kepala saat menyaksikan proses produksi di pabrik PT YMMWJ. Dugaan awal kami, pabrik sepeda motor sangat kotor dan ceceran oli berserakan di mana-mana. Ternyata itu tidak terbukti.

Sebaliknya, kebersihan pabrik sangat terjaga. Bahkan, kebersihannya layak disejajarkan dengan pabrik makanan. Yang tidak kalah menarik, ternyata para pekerja di pabrik tersebut tidak hanya berasal dari kalangan pria. Ratusan pe rempuan pun tampak di sana, dan me reka begitu cekatan mengerjakan bagian- bagian sepeda motor. “Memang ada kelebihan masing-masing. Pekerja laki-laki cenderung lebih kuat, dan keunggulan pekerja perempuan lebih teliti,” ujar Eko Prabowo, general manajer (GM) marketing communication and community PT YMMWJ yang kala itu mendampingi kami berkeliling pabrik.

Pabrik yang berdiri sejak 23 November 2004 dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Januari 2006 itu kini mempekerjakan kurang-lebih 5.557 orang yang bekerja di 18 departemen. Dalam sehari, rata-rata pabrik ter sebut mampu memproduksi 7.500 unit mo tor. Sejak pertama kali berproduksi hingga November 2012, PT YMMWJ telah memproduksi 8.669.580 unit motor. GM General Aff air PT YMMWJ, Subarjono, mengungkapkan, saat permintaan atas salah satu merek meningkat drastis, maka pembuatan merek tersebut yang di kebut.

Itu dilakukan agar stok di seluruh diler terjaga, sehingga konsumen tidak terlalu lama inden. Dia mencontohkan, dari lima line produksi, tiga di antaranya me ngerjakan Mio J. “Begitu juga yang kami lakukan saat permintaan merek lain meningkat,” terangnya. Proses produksi motor Yamaha di PT YMMWJ melalui tiga proses yang berakhir pada body assembling (perakitan bodi motor). Prosesnya yang pertama adalah die casting (pengecoran logam), lalu machining dan pembubutan rangka mesin, dan perakitan engine. Proses kedua adalah press bending (pembentukan pipa besi), welding frame (pengelasan rangka), welding tangki, painting steel (pengecatan besi rangka).

Proses ketiga adalah plastic injection (pengecoran plastik), painting plastic (pengecatan plastik) dan pemasangan grafis motor. Seluruh proses tersebut dikerjakan dengan cermat. Uniknya, di salah satu sudut pabrik ter dapat ruang khusus untuk mengecek mesin sepeda motor berdasar halus atau ti daknya suara yang dihasilkan saat mesin di hidupkan. Seorang pegawai mengatakan, suara mesin dibedakan dalam lima tingkat. “Suara tingkat 1 sampai 3 berarti layak. Tingkat 4 dan 5, berarti mesin tersebut ti dak layak. Pengukurannya memang mengandalkan feeling.

Makanya tidak sembarangan orang bisa ditempatkan di pos pengecekan suara mesin,” terang pegawai tersebut. Setelah perakitan rampung, sepeda motor tersebut kembali diuji coba. Kali ini, pe ngecekan dilakukan untuk mengetahui kemampuan laju. Pengecekan itu dilakukan dengan cara ban depan sepeda motor diletakkan di titik yang di situ terdapat mesin pengukur kecepatan. Setelah itu, se orang petugas menghidupkan mesin lalu memutar gas. “Jadi saat dirakit, tangki sepeda motor sudah ada bensinnya. Cukuplah untuk menuju Pom Bensin terdekat dari rumah konsumen,” kelakar seorang pekerja yang lain.

Sementara itu, Direktur PT YMMWJ, Teddy Cahyadi Yacob, mengklaim kualitas produk Yamaha pasti lebih unggul dibanding pa brikan lain. “Dilihat dari standar kete balan painting dan pemilihan warna, jika dibandingkan dengan kompetitor, pain ting Yamaha lebih awet atau lebih lama pudarnya. Lalu, matching cover atau struktur matching (sambungan cover plastik) lebih kokoh, sehingga tahan lama dan tidak mudah bergetar. Dan kualitas noise level (tingkat kebisingan mesin) memiliki standar judgement lebih tinggi saat pengecekan difinal inspection (cek terakhir),” bebernya panjang-lebar. (radar/bersambung)