Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sehektare Dapat 7,9 Ton

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIPURO – Sistem tanam pola baru ini layak ditiru para petani Banyuwangi. Teknologi pola tanam jajar legowo dengan jarak 20 cm –
10 cm – 40 cm tersebut terbukti ampuh; tahan wereng dan menghasilkan padi lebih banyak. Seperti yang dilakukan petani padi nonhibrida di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin (4/5). Produksi padi nonhibrida yang biasanya hanya 6,5 ton per hektare (ha), dengan pola  jajar legowo, petani di Desa Ketapang mampu menghasilkan padi 7,9 ton per ha.

Teknologi  jajar legowo merupakan sistem tanam yang sedang dikembangkan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP)  Banyuwangi. Teknologi pola tanam tersebut memiliki keunggulan tahan terhadap wereng batang cokelat. Kepala Dinas PKP Banyuwangi, Ikrori Hudanto menjelaskan, teknologi  jajar legowo menggunakan pola tanam 20-10 dan 40 cm. Selama ini, petani menggunakan pola lama, yaitu 20 cm – 20 cm – 20 cm. “Sistem jajar legowo lebih tahan wereng karena jaraknya tidak terlalu mepet,” jelasnya.

Ikrori menjelaskan, sistem ta-nam 20-10-40 cm memudah-kan angin masuk di sela-sela tanaman. Lantaran angin l-luasa masuk, maka wereng tidak akan berkembang biak. “Wereng tidak kuat terhadap tiupan angin,” ujar pejabat yang juga penggemar batu mulia tersebut. Dia menambahkan, sistem tersebut akan menguntungkan petani. Selain tanaman padi akan kebal wereng, populasi tanamannya akan lebih ba-nyak 30 persen daripada menggunakan sistem lama.Bahkan, hasil produksi padi meningkat daripada menggu-nakan sistem lama.

Kalau menggunakan sistem tanam 20-20-20 cm, lahan satu hektare hanya menghasilkan 6,5 ton padi. “Tapi kalau menggunakan sistem 20-10-40 cm, pro-duksinya naik menjadi 7,9 ton,” imbuh Hariyono, ketua Ga-bungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Kalipuro. Dia menambahkan, berkat sistem baru itu petani Desa Ke-tapang tidak ada yang gagal panen karena serangan wereng. Sayangnya, belum semua petani di Desa Ketapang mau menggunakan sistem tanam jejer legowo tersebut. Sekadar diketahui, Desa Ketapang me-miliki luas sawah sekitar 93 ha.

Mereka yang menggunakan sistem tanam jejer legowo baru sekitar 80 persen. Sementara itu, panen raya dengan sistem jejer legowo di-lakukan Bupati Abdullah Az-war Anas dan Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol Muslimin Fasyah di Desa Ke-tapang kemarin.
Menurut Bupati Anas, tahun ini pihaknya sudah mengu-curkan anggaran untuk mem-bangun irigasi tersier baru di 15 titik. Pada PAK APBD 2012 mendatang, Anas berjanji membangun irigasi tersier baru di 200 titik. “Itu guna me-mudahkan petani mendapatkan air untuk mengairi sawah,” janji Bupati Anas.

Selain itu, Bupati Anas me-nyampaikan bahwa dalam APBD 2012 sudah disediakan anggaran Rp 7,5 miliar untuk bantuan Gapoktan. “Sekarang jangan ada lagi petani yang kesulitan men-dapat bibit karena APBD sudah menganggarkan pengadaan bibit padi,” katanya. (radar)