Edisi kali ini Banyuwangi bertekad untuk terus membaik. ‘’Kita berusaha agar poin even meningkat,’’ tegas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, melalui Kepala Bidang Olah raga, Tarhen Yono, kemarin. Sebagai catatan, poin even pada TdBI kali ini akan disesuaikan dengan berbagai kriteria. Yang pasti, jangan sampai edisi kali ini justru poin even melorot. ‘’Kita ingin mendapatkan lebih dari nilai 93. Paling tidak, dapat poin even 95,’’ terangnya.
Kans untuk mendapatkan poin tinggi tersebut cukup terbuka. Sejauh ini, kualitas penyelenggaraan terus ditingkatkan. Bahkan, berdasar pengalaman, tidak menutup peluang jika misi mulia itu akan terwujud. ‘’Untuk itu, kita terus lakukan persiapan maksimal,’’ tandasnya. Dalam sejarah, ITdBI tergolong masih baru. Meski begitu, ajang balap sepeda kelas dunia itu sudah masuk kalender Union Cycliste International (UCI). Meski masih tiga edisi, tapi kredit poin even sudah mampu menyamai Tour de Singkarak.
‘’Poin kita sama dengan Singkarak,’’ tandasnya. adahal, Tour de Singkarak cukup lama digelar. Bayangkan, even tersebut sudah digelar 10 tahun lalu. ‘’Bandingkan saja dengan di sini, kita masih empat tahun berjalan tapi kualitasnya sudah sejajar dengan Singkarak,’’ jelasnya. Dia menjelaskan, ITdBI memang masih kategori poin 2.2. Level teratas dalam catatan UCI yaitu 2.1 yang masuk kategori teratas. Ibarat sepak bola, kategori 2.2 merupakan divisi utama. ‘’Sedangkan, 2.1 tingkat ISL,’’ ulasnya.
Untuk bisa masuk kategori 2.1, masih kata dia, ada beberapa catatan yang diperhatikan. Syarat yang paling utama ada penyelenggaraan dan tim-tim yang diundang. ‘’Kalau 2.1 tim yang diundang ada tim yang pro continental. Sedangkan, 2.2 masih continental,’’ bebernya. Selain itu, lanjut dia, hadiah yang diperebutkan lebih dari 1 miliar. Menurut dia, ITdBI tahun 2015 ada peluang naik kelas. ‘’Kita berusaha agar lebih baik dan mendapatkan nilai lebih dari sebelumnya,’’ pungkasnya. (radar)