Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sejumlah Kepala Desa Terus Beri Dukungan Pada Anas

Bupati Anas Berfoto Bersama Ratusan Guru dan Murid Yang Mendukung Kepemimpinannya, Senin (8/1)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas Berfoto Bersama Ratusan Guru dan Murid Yang Mendukung Kepemimpinannya, Senin (8/1).

BANYUWANGI – Sejumlah Kepala Daerah terus memberikan dukungan moral terhadap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas termasuk Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pasca di kembalikannya mandat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur kepada PDI Perjuangan.

Bahkan, ada beberapa bupati telah mengontak Anas dan berjanji akan datang ke Banyuwangi. Salah satunya, Bupati Jember, Faida yang berkunjung di kediaman Bupati Anas sekaligus membahas tentang festival perbatasan yang melibatkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember, bahkan juga di rencanakan melebar ke wilayah Bondowoso dan Situbondo juga Lumajang.

“Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini beberapa kali menelphon saya untuk memberikan dukungan dalam merespon dinamika politik yang terjadi saat ini, serta memberikan beberapa masukan terkait Pilkada,” ujar Bupati Anas.

Namun dia mengaku tidak bisa membeberkannya secara rinci, karena hal itu merupakan obrolan dirinya dengan Risma.

Anas menjelaskan, Risma menyemangati dirinya untuk terus bersemangat membangun daerah Banyuwangi lebih baik lagi. Dan dukungan ini di nilainya sebagai penguat untuk melanjutkan kerja kerja pembangunan Banyuwangi lebih baik lagi, sebagaimana yang Risma lakukan dengan sangat luar biasa untuk Kota Surabaya.

“Risma akan datang ke Banyuwangi atau saya yang akan berkunjung ke Surabaya untuk membahas tentang berbagai program lain,” tutur Bupati Anas.

Dukungan beberapa kepala daerah ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, pasca beredarnya foto seronok yang di duga melibatkan Abdullah Azwar Anas, dia pun mengembalikan mandat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur kepada PDI Perjuangan.

“Saya tidak mengetahui siapa yang mengedarkan foto foto itu dan ini kami maknai sebagai proses politik,” ungkapnya.

Bahkan menurut Anas, dia dan istri, Ipuk Fiestiandani pernah mendapatkan kiriman foto yang lebih parah di banding seperti saat ini.

“Ini adalah salah satu kampanye hitam yang menyerang saya sebagai pembunuhan karakter sebelum pelaksanaan pendaftaran pilkada Jawa Timur,” kata Bupati Anas.

Oleh karena itulah, dia mengaku memilih mundur sebagai Cawagub Jawa Timur guna menghormati para tokoh, kiyai, ulama dan tokoh masyarakat serta pendukung partai politik agar dirinya tidak menjadi beban.