Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sekolah PAUD, TK, SD dan SMP di Banyuwangi Dilarang Study Tour Keluar Daerah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

NASKAH ID – Dinas Pendidikan Banyuwangi, Jawa Timur, mengeluarkan edaran larangan kepada sekolah setingkat PAUD,TK, SD dan SMP untuk melakukan study tour ke luar daerah. Larangan tersebut berlaku sejak edaran dikeluarkan pada 24 Februari 2023 lalu.

Untuk menyelaraskan harapan dari larangan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten juga berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk sekolah di tingkat Madrasah. Termasuk juga Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk sekolah setingkat SMA/SMK.

Baca Juga: Banyuwangi Gencar Konservasi Tanaman Keras dan Pembuatan Penahan Air di Kawasan Ijen

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, mengatakan bahwa salah satu alasan Banyuwangi melarang study tour adalah perihal cuaca. Menurutnya, cuaca ekstrem saat ini masih sering terjadi di berbagai daerah di Pulau Jawa.

Tentunya, bencana seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, bisa terjadi kapanpun dan mengancam keselamatan rombongan study tour di jalan.

“Pada dasarnya study tour masih boleh, tapi tidak untuk keluar kota. Tentu kita mempertimbangkan keamanan, kenyamanan dan kesesuaian acara,” kata Suratno, Kamis (2/3/2023).

Untuk alasan larangan study tour selanjutnya, Suratno menyebut karena Banyuwangi sedang menggebu mempromosikan Ijen Geopark.

Di mana Ijen Geopark saat ini sudah masuk ke dalam agenda UNESCO Global Geopark. Sehingga seluruh sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten diharuskan menyukseskan promosi domestik tersebut.

Lebih dari itu, Suratno berharap pelajar di Banyuwangi bisa lebih mengenal, mengesplorasi dan menggali potensi alam yang ada di Banyuwangi. Diharapkan, dengan larangan ini pelajar bisa belajar lebih jauh soal geologi site, geodiversity, biodiversity, dan juga culture diversity Banyuwangi.

“Saya kira mereka perlu dikenalkan, tak hanya dengan pariwisatanya namun begitu juga dengan budaya, kearifan lokal yang ada di Banyuwangi,” jelasnya.

Selanjutnya, Suratno mengatakan bahwa alasan penting lainnya yakni ingin mendukung perkembangan pariwisata di Banyuwangi. Tak hanya itu, dengan kebijakan ini dia berharap seluruh wisata yang ada bisa menjadi destinasi edukasi. Tak hanya menyajikan keindahan, namun juga memiliki fasilitas pembelajaran.

“Alamnya ada yang bernuansa laut, bernuansa gunung, ada yang bernuansa seni budaya, jadi di daerah saja, saya kira cukup untuk anak-anak. Juga harapannya nanti akan ada ruang terbuka belajar di setiap destinasi,” tegasnya.

source

Exit mobile version