Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Selamat Jalan Pak Bagus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sempat Terjatuh di Kamar Mandi Sampai Pingsan
PURWOHARJO – Keluarga besar DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Banyuwangi berduka. Salah seorang kadernya, I Made Bagus Sudarmaja, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Al- Huda, Gambiran, pukul 11.55 siang kemarin.

Diperoleh informasi, sebelum dilarikan ke RS Al-Huda, pukul 04.00 Bagus tak sadarkan diri karena terjatuh di kamar mandi rumahnya di Desa/Kecamatan Purwoharjo. Setelah dilakukan scan, anggota Komisi I DPRD Banyuwangi itu mengalami pendarahan luas sampai ke batang otak.

Lantaran kondisinya kritis, Bagus langsung dipindah ke ICU hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir. “Pasien yang bernama Pak Bagus Sudarmaja meninggal pukul 1.55 dengan diagnosis medis CVA (cerebrovascular accident) alias stroke,” ungkap Kepala Bidang Perawatan RS Al- Huda, Budi Hartono, kepada koran ini.

Meninggalnya politisi asal Purwoharjo itu cukup mengejutkan. Betapa tidak, sehari sebelumnya dia masih tampak bugar dan tidak mengeluh sakit apa pun. Informasi yang di himpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan bahwa bapak dua anak itu tidak sadarkan diri mulai pukul 04.00 Hingga mengembuskan napas terakhir, suami Nanik Iswahyu itu tidak pernah siuman.

Paramedis yang merawat bapak dua anak itu sudah berusaha maksimal, tapi Tuhan berkehendak lain. Dia di nyatakan meninggal dunia menjelang salat duhur. Kabar meninggalnya Bagus langsung tersiar ke desa setempat. Sebab, sejumlah masjid di sekitar rumah duka langsung mengumumkan berita duka tersebut. Selang beberapa saat kemudian, warga berdatangan untuk menyatakan belasungkawa.

DIRUNDUNG DUKA: Nanik Is Wahyu bersama dua anaknya di depan jenazah I Made BagusSudarmaja di rumah duka di Desa Purwoharjo kemarin.

Setelah menunggu 60 menit, jenazah tiba di rumah duka di angkut ambulans Puskesmas Purwoharjo. Tampak dalam mobil tersebut Nanik Iswahyu dan beberapa kerabatnya. Wanita itu terlihat sangat terpukul dan sedih. Kedatangan jenazah langsung di sambut histeris keluarga Hj. Jamilah, ibunda Bagus.

Wanita itu terus menangis di tengah-tengah kerumunan pelayat. “Semoga dosa-dosa anak saya di ampuni semua,” ucap Jamilah sembari menyeka air matanya. Para pelayat terus memadati rumah duka. Mereka bergantian melihat jenazah Bagus lebih dekat. Selain warga, sejumlah kolega dan para pejabat juga ha dir untuk menyatakan bela sungkawa. Sosok pria yang lahir tanggal 21 September 1973 itu dikenal peduli terhadap sesama.

Lebih-lebih terhadap lingkungan sekitarnya. ’’Teman saya itu suka membantu orang, sering menyumbang masjid,” ungkap Purnomo, teman karib korban yang tercatat sebagai Kepala Dusun Gumukrejo, Desa/Kecamatan Purwoharjo. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama rombongan juga menyatakan belasungkawa atas meninggalnya anggota dewan tersebut.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya saudara saya ini,” ujar Bupati Anas. Bupati juga berdoa agar almarhum diberikan tempat yang nyaman di sisi Tuhan Yang Mahaesa. “Kita merasa ke hilangan sosok yang cerdas dan berani. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan tabah,” kata bupati yang kemarin datang ke rumah duka pukul 16.00.

Sementara itu, Bagus Sudarmaja meninggalkan dua anak yang masih duduk di bangku TK dan PAUD. Mereka adalah I Gusti Aditya Dharmajaya dan Anak Agung Visvanatha. Sedianya, jenazah almarhum akan dimakamkan hari ini di tempat pemakaman umum (TPU) DesaPurwoharjo. (radar)