Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Selang Gas Bocor, 7000 Ekor Ayam di Desa Tegalarum Banyuwangi Seketika Jadi ‘Ayam Panggang’

selang-gas-bocor,-7000-ekor-ayam-di-desa-tegalarum-banyuwangi-seketika-jadi-‘ayam-panggang’
Selang Gas Bocor, 7000 Ekor Ayam di Desa Tegalarum Banyuwangi Seketika Jadi ‘Ayam Panggang’
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Si jago merah melahap kandang ayam milik Wagirin Hendriyanto, 50, di Dusun Darungan, RT 01, RW 05, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu pada Rabu (22/5) malam. Dalam kebakaran itu, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Kandang ayam milik Wagirin Hendriyanto ini terbakar sekitar pukul 19.15. Saat kejadian, korban tengah membeli obat untuk sang istri yang sedang sakit. “Saya sampai rumah dapat telephone kalau kandang terbakar,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Wagirin mengaku langsung meluncur ke kandang ayam miliknya. Saat itu, dilihat api telah membakar 90 persen kandang ayamnya yang sudah berdiri 15 tahun lalu. “Saya datang api sudah sangat besar, warga membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya,” katanya.

Ditanya asal api yang membakar kandangnya, Wagirin menyampaikan dari kompor yang dinyalakan oleh penjaga kandang untuk membuat kopi.

Selang gas yang telah diperbaiki, ternyata masih bocor dan api menyambar hingga ke kandang. “Api menyambar begitu saja, langsung besar karena terkena blower,” ucapnya.

Saat api membakar kandangnya, jelas dia, ketinggian api mencapai 80 meter. Si jago merah yang membumbung tinggi itu, menghanguskan 7.000 ekor ayam yang baru berusia dua hari.

“Semalam sebelum kejadian, ayam dari Malang sampai. Jadi di kandang masih ada kardus dan sekam kering yang belum dibersihkan,” terangnya.

Bahan kandang ayam milik Wagirin ini dari kayu dan bambu. Itu mempercepat kebakaran hingga menjalar ke bagian lain kandang. Korban mengaku pasrah terhadap kejadian yang menimpanya ini.

“Namanya juga sudah musibah, semoga ada bantuan yang datang ke kami untuk memulai lagi usaha dari awal. Kalau dihitung-hitung kerugian sekitar Rp 300 juta,” cetusnya.

Koordinator Damkar Sektor Genteng Sutikno mengaku segera ke lokasi kebakaran setelah memperoleh laporan dari warga. Api yang membakar kandang ayam itu besar, ia menghubungi sektor damkar lain untuk membantu pemadaman.

“Saya meminta bantuan ke Mako dan Sektor lainnya. Setidaknya ada Sektor Genteng, Regu Brama 3, Sektor Srono, dan Sektor Bangorejo,” terangnya.

Proses pemadaman api membutuhkan waktu yang cukup lama. Terhitung sejak awal penanganan hingga proses pemadaman selesa,i membutuhkan waktu hingga 2,5 jam.

“Dugaan sementara, penyebab kebakaran adanya gas yang bocor,” katanya.

SISA KEBAKARAN: Kandang ayam milik Wagirin Hendriyanto di Dusun Darungan, RT 01, RW 05, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu ludes setelah kebakaran pada Kamis (23/5). (Gareta)

Kendala yang dialami dalam pemadaman ini, jelas dia, bahan bangunan dari bambu dan kayu yang menyebabkan api cepat menjalar. Beruntungnya, anggota Damkar tidak kesulitan mendapatkan suplai air.


Page 2


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Si jago merah melahap kandang ayam milik Wagirin Hendriyanto, 50, di Dusun Darungan, RT 01, RW 05, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu pada Rabu (22/5) malam. Dalam kebakaran itu, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Kandang ayam milik Wagirin Hendriyanto ini terbakar sekitar pukul 19.15. Saat kejadian, korban tengah membeli obat untuk sang istri yang sedang sakit. “Saya sampai rumah dapat telephone kalau kandang terbakar,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Wagirin mengaku langsung meluncur ke kandang ayam miliknya. Saat itu, dilihat api telah membakar 90 persen kandang ayamnya yang sudah berdiri 15 tahun lalu. “Saya datang api sudah sangat besar, warga membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya,” katanya.

Ditanya asal api yang membakar kandangnya, Wagirin menyampaikan dari kompor yang dinyalakan oleh penjaga kandang untuk membuat kopi.

Selang gas yang telah diperbaiki, ternyata masih bocor dan api menyambar hingga ke kandang. “Api menyambar begitu saja, langsung besar karena terkena blower,” ucapnya.

Saat api membakar kandangnya, jelas dia, ketinggian api mencapai 80 meter. Si jago merah yang membumbung tinggi itu, menghanguskan 7.000 ekor ayam yang baru berusia dua hari.

“Semalam sebelum kejadian, ayam dari Malang sampai. Jadi di kandang masih ada kardus dan sekam kering yang belum dibersihkan,” terangnya.

Bahan kandang ayam milik Wagirin ini dari kayu dan bambu. Itu mempercepat kebakaran hingga menjalar ke bagian lain kandang. Korban mengaku pasrah terhadap kejadian yang menimpanya ini.

“Namanya juga sudah musibah, semoga ada bantuan yang datang ke kami untuk memulai lagi usaha dari awal. Kalau dihitung-hitung kerugian sekitar Rp 300 juta,” cetusnya.

Koordinator Damkar Sektor Genteng Sutikno mengaku segera ke lokasi kebakaran setelah memperoleh laporan dari warga. Api yang membakar kandang ayam itu besar, ia menghubungi sektor damkar lain untuk membantu pemadaman.

“Saya meminta bantuan ke Mako dan Sektor lainnya. Setidaknya ada Sektor Genteng, Regu Brama 3, Sektor Srono, dan Sektor Bangorejo,” terangnya.

Proses pemadaman api membutuhkan waktu yang cukup lama. Terhitung sejak awal penanganan hingga proses pemadaman selesa,i membutuhkan waktu hingga 2,5 jam.

“Dugaan sementara, penyebab kebakaran adanya gas yang bocor,” katanya.

SISA KEBAKARAN: Kandang ayam milik Wagirin Hendriyanto di Dusun Darungan, RT 01, RW 05, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu ludes setelah kebakaran pada Kamis (23/5). (Gareta)

Kendala yang dialami dalam pemadaman ini, jelas dia, bahan bangunan dari bambu dan kayu yang menyebabkan api cepat menjalar. Beruntungnya, anggota Damkar tidak kesulitan mendapatkan suplai air.

Exit mobile version