Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Selangkah Lagi, BP3 Banyuwangi Jadi Akademi Penerbangan Indonesia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Peningkatan strata di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi menjadi Akademi Penerbangan Indonesia selangkah lagi terwujud. Menyusul visitasi yang dilakukan tim verifikasi dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek Dikti) yang merekomendasikan perubahan tersebut.

Tim evaluasi dipimpin langsung oleh Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo. Tim ini membawa rombongan tim evaluasi. Di antaranya Tjitjik Srie Tjahyandari dari Universitas Airlangga, Suhendrik Anwa dari Politeknik Negeri Padang dan Ning Adiasih dari Universitas Trisakti.

Selain itu, turut menyertai Kasubdit pengembangan program vokasi Endang Taryono, Staf Dit Pengembangan Kelembagaan Program Vokasi I Abdul Rosid dan Staf Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Dheny Febriyanto.

Sementara dari Kementrian Perhubungan hadir pula Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Sri Lestari Rahayu dan M. Yugihartiman M.Sc, Sekretaris Badan Pengembangan SDM Perhubungan Udara.

“Kedatangan tim evaluator ini untuk melakukan verifikasi terkait usulan perubahan Balai Pendidikan dan Lagian menjadi Akademi sesuai dengan permintaan Kemenhub. Setelah kami evaluasi, Kemenristek Dikti menyatakan setuju dan merekomendasikan pendirian Akademi Penerbang Indonesia,” ujar Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo, Sabtu (25/8/2018).

Tim evaluasi melakukan evaluasi beberapa aspek pendukung pendirian Akademi di sekolah pilot Banyuwangi ini. Di antaranya legalitas, dosen, kurikulum, sarana dan prasarana, tata kelola dan legal formal institusi dari Kemenhub. Rencananya, ada dua program studi yang akan mengisi akademi tersebut, antar lain Program studi Penerbang Sayap Tetap dan program studi Operasi Pesawat Udara.

“Dosen sesuai dengan Permenristek Dikti nomer 100, dosen minimal S2 sudah memenuhi, Sarpras sudah sangat memenuhi persyaratan, Kurikulum pendidikan penerbang sudah standar Internasional,” ujar Tjitjik Srie Tjahyandari, salah satu tim evaluator dari Kemenristek Dikti.

Menurut Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan, perubahan ini menjadi jaminan bagi lulusan penerbang dalam memperoleh gelar D3 dan bahkan D4 Penerbang. Namun fungsi balai tetap akan dipertahankan dalam pemenuhan keilmuan vokasi.

“Visitasi ini merupakan momentum perubahan menjadi akademi. Kami siapkan kurikulum dan program yang relevan dip asar tenaga kerja. Kualitas dan kuantitas tentu akan ditingkatkan,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Sri Lestari Rahayu mengatakan perubahan ini akan menjadikan sekolah penerbangan ini menjadi lebih profesional. Karena, di tahun ke depan persaingan sekolah tinggi akan lebih sengit lagi. Sehingga lulusan sekolah ini akan semakin bisa sejajar dengan perguruan tinggi lain.

“Mudah-mudahan sekolah ini akan lebih dikenal. Sementara saat ini kan taruna hanya usulan dari beberapa daerah seperti Papua dan Jatim. Saya pikir nanti masyarakat umum bisa dari hati mendaftar pendidikan yang bisa menjadi pilot dan masih teknisi penerbangan lainnya,” tambahnya.

Peningkatan status menjadi akademi dari sebelumnya Balai Pendidikan dan Pelatihan ini, menyusul dengan program pemerintah dalam pemenuhan lulusan pendidikan vokasi yang siap kerja. Untuk menjadi akademi, (BP2) Penerbangan Banyuwangi memulai dengan dua usulan program studi. Antara lain program studi D III penerbangan sayap tetap dan D III operasi pesawat udara. Program D III dipilih, karena dinilai market industri tenaga kerja lebih laris ketimbang lulusan lainnya.

Balai Pendidikan dan Pelatihan (BP2) Penerbang Banyuwangi merupakan salah satu sekolah kedinasan milik Kementerian Perhubungan. Sebelum menjadi pilot school, BP2 Penerbang Banyuwangi merupakan salah satu program studi pilot dari Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya, sejak Agustus 2012.

Sekolah pilot negeri akhirnya berdiri di Banyuwangi, tepatnya 23 Desember 2013. Secara resmi sekolah ini diberi nama Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B). Sekolah pilot negeri di Banyuwangi ini, merupakan yang kedua milik pemerintah setelah sekolah serupa di Curug, Tangerang, Banten, yang berdiri pada 1952.