Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Selidiki Transaksi Beras Abal-Abal

LAPOR: Purwanto dan putrinya Ela datang ke Polres Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
LAPOR: Purwanto dan putrinya Ela datang ke Polres Banyuwangi.

BANYUWANGI – Dugaan penipuan beras dengan korban H. Purwanto, 50, ternyata mendapat perhatian serius aparat Polres Banyuwangi. Apalagi, dalam kejadian tersebut, juragan beras asal Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, itu mengaku ditendang dan dibuang di jalan raya simpang tiga Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi.

Untuk mengungkap kasus tersebut, aparat kepolisian akan melakukan penyelidikan. “Kita masih mempelajari laporan yang disampaikan korban, selanjutnya akan kita lakukan penyelidikan,” cetus Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Bagus Ikhwan C. Bagus mengaku masih belum tahu pasti bagaimana kronologis dugaan penipuan yang menimpa warga Dusun Purworejo, Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, itu. Sebab, korban baru melapor ke polres kemarin (14/5).

“Setiap laporan akan kita tindak lanjuti,” katanya. Untuk menelusuri keberadaan pelaku, lanjut Bagus, pihaknya akan mencoba melacak truk yang telah mengangkut beras milik korban, juga motor yang digunakan Dodik, pria yang akan membeli beras milik korban. Truk dan motor identitasnya kan sudah jelas,” ujarnya. Sementara itu, Purwanto bersama putrinya, Ela Putri Maning, 18, datang ke Polres Banyuwangi sekitar pukul 11.00 kemarin.

Sebelumnya, korban mengaku sudah melapor ke Polsek Rogojampi. “Kata polisi di polsek, saya disuruh laporan ke polres,” sebutnya. Purwanto mengaku, saat datang ke polres sebenarnya ingin melaporkan dugaan penipuan dan kekerasan yang menimpanya. Sebab, dia telah ditendang dan ditinggalkan sendiri di jalan raya tengah malam itu (12/5). “Kata Pak Polisi suruh mengadu, bukan melapor. Ini maksudnya apa, saya tidak tahu,” tuturnya.

Salah satu anggota polisi yang menerimanya, kata dia, sempat menanyakan barang bukti (BB), seperti kuitansi pembelian beras. Tetapi, bukti itu tidak dimiliki karena juga belum dibayar. “Saya sempat tunjukkan bukti foto truk dan motor, polisi malah bilang kalau dituntut balik apa siap? Kok malah seperti ini ya, “ katanya. Diberitakan sebelumnya, aksi penipuan yang diduga dilakukan bersindikat terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro.

Pelaku yang diduga  berjumlah lebih dari dua orang itu membawa kabur empat ton beras milik Purwanto. Akibatnya, dia mengalami kerugian sebesar Rp 27 juta. Korban juga ditendang di jalan sepi Desa Watukebo oleh salah satu pelaku yang mengaku bernama Dodik asal Desa/Kecamatan Rogojampi. “Saya ditendang dari motor, lalu ditinggal kabur,” terang Purwanto. (RADAR)