Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sempat Koma, TKI Asal Cluring Meninggal di Jepang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

CLURING – Kabar duka kembali mengiringi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi  di Jepang. Ali Imron Rosyadi, 46, TKI asal Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, yang sebelumnya sempat mengalami koma akhirnya meninggal dunia, Selasa siang (13/2/18).

Pria yang sudah 23 tahun lebih bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Jepang, itu menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 12.59 waktu Jepang, atau sekitar pukul 10.59. “Meninggal di rumah sakit,” terang Ali Murtado, salah satu adik kandungnya.

Sebelum meninggal, Imron oleh keluarganya dilarikan ke rumah sakit pada lumat malam (9/2). Saat itu, putra ketiga dari tujuh bersaudara pasangan almarhum Miskam dan Marfuah itu tiba-tiba ambruk dan tidak sadarkan diri. “Kita berharap jenazah bisa dibawa pulang ke Indonesia,” harapnya.

Setelah kakaknya itu meninggal, jelas dia, jenazahnya disemayamkan di rumahnya yang ada di daerah Chiba, Jepang. Selanjutnya, dimandikan di Kedutaan Besar (Kedubes) RI sambil menunggu pemulangan. “Sudah ditangani pihak kedutaan,” terangnya.

Selain ditunggui oleh keluarganya, Imron yang menikah dengan warga Jepang dan dikaruniai tiga anak itu, juga banyak ditunggu oleh para TKI yang bekerja di Jepang. “Teman-temannya banyak,” cetusnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, mengatakan pada prinsipnya Pemkab Banyuwangi akan membantu sedap warganya yang ada masalah. “Kalau masih di luar negeri, itu menjadi urusan Kementerian Luar Negeri,” terangnya.

Tapi bila TKI itu sudah berada di Indonmesia, lanjut dia, maka pihaknya akan bersedia membantu sepanjang keluarganya minta bantuan dengan mengajukan surat permohonan. “Mengajukan permohonan yang ditujukan pada bapak bupati,” ungkapnya.