SEMPU-Penyidik Polsek Sempu tampaknya harus sabar untuk memeriksa Suraji, 53, warga Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, yang diduga telah membacok Sumardi, 56, tetangganya sendiri. Suraji yang sempat akan bunuh diri dengan minum obat pertanian itu, hingga kemarin (24/4) masih menjalani perawatan di RS Al Huda, Genteng.
“Pelaku masih dirawat di rumah sakit, kita masih menunggu,” cetus Kapolsek Sempu, AKP Jaenur Holiq. Menurut kapolsek, untuk kasus pembacokan itu pihaknya baru memeriksa saksi, Kasiyanto, salah satu warga yang sempat melihat Suraji keluar dari musala.
“Kasiyanto sempat akan dibacok juga, saksi itu sudah kita mintai keterangan,” katanya. Sementara itu, Suraji, 53, yang diduga kuat sebagai pelaku pembacokan dengan korban Sumardi, kondisinya sudah mulai membaik. “Saya sudah membaik, hanya perut yang masih agak sakit,” cetus Suraji pada Jawa Pos Radar Genteng.
Sayangnya bapak empat anak itu enggan untuk berkomentar terkait ulahnya yang telah membacok korban. Hanya saja, dia menyatakan kalau perbuatan itu di luar kesadarannya. “Saya seperti tidak sadar,” katanya. Salah satu anak Suraji, M. Sauqi menyampaikan ayahnya itu sejak dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (24/4), baru sadar Minggu (24/4) sekitar pukul 08.00.
“Semalam mengigau terus, baru tadi pagi (kemarin pagi) sadar,” ujarnya. Sementara itu, Sumardi yang menderita luka bacok cukup serius masih menjalani perawatan di intensive care unit (ICU) RS Al Huda, Genteng. Hanya saja, kondisi korban mulai menunjukkan tanda-tanda membaik.
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, ketenangan warga Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, sempat terusik, Sabtu (23/4). Sumardi, 55, warga setempat, tiba-tiba berteriak minta tolong usai azan Subuh di musala yang tidak jauh dari rumahnya.Sumardi yang berteriak kesakitan itu, diduga baru dibacok oleh Suraji, 53, tetangganya. (radar)