Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sepi Pembeli, Omzet Pasar Ramadan Turun 30 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sejumlah pedagang Pasar Ramadan yang tersentral di Jalan Diponegoro depan Gesibu Blambangan mulai merasakan sepinya penjualan. Bahkan, omzet para pedagang tahun ini diprediksi turun sekitar 30 persen.

Panitia Pasar Ramadan M. Anwar mengatakan, pasar ini merupakan kegiatan jual-beli yang rutin digelar selama bulan Ramadan. Kegiatan Pasar Ramadan tersebut beroperasi setiap hari dengan menjual berbagai kebutuhan seperti bahan kebutuhan pokok, kue, busana atau konveksi, seperti sandal, sepatu, tas, dan bahan kebutuhan lainnya.

Sejak dibuka pada 17 Mei lalu hingga kini antusiasme masyarakat terhadap Pasar Ramadan lumayan ramai. Hanya saja, untuk transaksi jual-beli masih cukup lesu. “Jika dibandingkan tahun lalu, masih ramai tahun lalu. Pengunjung banyak yang datang, tapi yang beli sedikit,” ungkapnya.

Jika dikalkulasi, jumlah transaksi pedagang Pasar Ramadan turun sekitar 30 persen. Turunnya transaksi jual beli di Pasar Ramadan tersebut diduga dipengaruhi banyak faktor. Namun, faktor yang paling mendominasi karena momen Ramadan kali ini bersamaan dengan tahun ajaran baru. Sehingga tidak sedikit dari orang tua yang memilih pengeluaran untuk biaya masuk sekolah, ketimbang untuk membeli barang kebutuhan Lebaran.

Jumlah pedagang yang ikut dalam kegiatan Pasar Ramadan tersebut berjumlah sekitar seribu orang. Mereka yang ingin berjualan di bawah tenda di sepanjang Jalan Raya Diponegoro depan Gesibu Blambangan tersebut harus memiliki barang dagangan. Selain itu, mereka juga wajib menaati ketentuan yang diatur oleh panitia.

Layaknya pedagang yang sedang mengikuti pameran, para pedagang tersebut menggunakan los yang ditutup tenda. Para pedagang juga ikut membayar sewa tenda sebesar Rp 150 ribu per meternya. Sebagian besar yang berjualan dalam Pasar Ramadan tersebut adalah para pedagang yang berada di dalam Pasar Banyuwangi. Mereka tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar dan Kaki Lima.

Hal senada juga diungkapkan Asduh, 55, salah seorang pedagang konveksi di Pasar Ramadan. Menurutnya, jumlah pengunjung sangat banyak bahkan hingga membeludak. Hanya saja, banyaknya pengunjung tersebut hanya sekadar menawar dagangan saja, sementara yang membeli hanya beberapa saja. “Ramainya sama saja seperti tahun lalu. Hanya untuk yang beli lesu,” katanya.

Sepinya pembeli itu selain dipengaruhi tahun ajaran baru, juga dipengaruhi dengan harga konveksi atau busana yang ikut terkerek naik sejak awal Ramadan. Kenaikan harga konveksi tersebut mencapai 10 persen dibanding tahun lalu. “Kalau segi penataan masih lebih bagus tahun ini, penjagaan dan pengamannya juga sudah baik,” katanya

Masyarakat pedagang juga berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang masih memfasilitasi kegiatan Pasar Ramadan tersebut. Karena kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan saat bulan Ramadan hingga datangnya hari raya Idul Fitri.