Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sering Turun Hujan, Kualitas Jeruk Menurun

Karijan memanen jeruk miliknya di Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Karijan memanen jeruk miliknya di Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring.

CLURING – Hujan yang hampir setiap hari turun, ternyata mempengaruhi kualitas buah jeruk. Saat ini, para petani jeruk banyak yang kesulitan mendapatkan hasil panen yang berkualitas super.

Salah satu petani jeruk, Karijan, 62, asal Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, mengatakan dari hasil panen di kebunnya jeruk yang masuk kategori super atau kelas A hanya berkisar 15 persen sampai 20 persen. “Misalnya panen dapat satu kuintal, jeruk yang super paling cuma 20 persen. Sisanya kategori B dan C, ada yang kecil dan rusak dengan harga sangat murah,” katanya.

Karijan yang memanen jeruk bersama keluarganya itu mengaku kalau saat ini kesulitan mendapatkan jeruk dengan kualitas super. Tidak sedikit dari jeruk yang dipanen jadi rusak karena sering turun hujan. “Sulit mencari jeruk berukuran besar, air yang berlebih membuat jeruk rusak,” ujarnya.

Petani dan pedagang jeruk, Siswoko, 41, mengaku sudah keliling untuk melihat kondisi tanaman jeruk di daerah lain. Dan ternyata, kondisinya sama. “Setiap panen jeruk, yang super hanya 20 persen. Kalau cuaca baik jeruk kualitas A bisa mencapai 35 persen sampai 40 persen,” ungkap warga Desa Sraten, Kecamatan Cluring itu.

Disinggung mengenai harga jeruk, Siswoko menyampaikan kalau harga masih cukup stabil. Untuk jeruk super, dari petani berkisar antara Rp 5.500 sampai Rp 6.000 per kilogram. “Kalau di pasaran bisa tembus Rp 10 sampai Rp 12 ribu per kilogram,” cetusnya.

Harga jeruk di tingkat petani Rp 5.500 sampai Rp 6.000, itu juga terjadi di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. “Kalau jeruk kategori B itu Rp 4.000 per kilogram, dan kategori C harganya Rp 2.500 perkilogram,” bebernya.

Untuk jeruk kualitas A, terang dia, paling banyak dibeli langsung oleh para pedagang dan dikirim ke sejumlah perusahaan. Sedang jeruk yang beredar ke masyarakat, itu kebanyakan kategori B dan C. “Kecuali permintaan dari perusahaan sedikit, maka jeruk kelas A banyak yang dijual ke pasar lokal,” katanya