Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Setiap Hari Beri Makan Ratusan Kucing di Boom

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Emi Ratnasih memberi makan kucing di kawasan Pantai Boom.

SETIAP sore menjelang magrib, Emi Ratnasih selalu datang ke Pantai Boom. Dengan menggunakan sepeda pancal, da selalu membawa persediaan makanan dan minum untuk ratusan kucing liar di Pantai Boom.

Seperti sudah biasa, saat jelang magrib tiba, kucing-kucing liar tersebut “nongkrong” di pinggir jalan menunggu kedatangan Emi. Saat Emi datang dengan sepeda pancalnya, kucing-kucing itu mendekat kepada perempuan yang belum bersuami ini.

Dengan cekatan, Emi pun langsung turun dari sepeda pancalnya. Sejurus kemudian dia menyiapkan makanan untuk kucing-kucing yang sudah kelaparan. Saat itu, dia menyediakan menu nasi yang dicampur dengan tulang daging ayam.

Menu “istimewa” tersebut dibeli dari kantong pribadinya. Tidak hanya makanan, kucing-kucing liar dengan segala macam ukuran dan usia itu juga dikasih makan snake khusus kucing,  Emi benar-benar memanjakan kucing liar di Pantai Boom tersebut.

Bahkan, setelah makan selesai, kucing-kucing itu mendapatkan air minum lengkap dengan wadah plastik yang disediakan Emi dari rumahnya. Setelah kenyang kucing ini pun dengan santainya membubarkan diri dari gerombolan yang awalnya berada di sekitar sepeda .

Perempuan berkerudung ini pun melanjutkan perjalannya ke arah utara ke titik pemberhentian lainnya. Di sana juga sama, kucing-kucing sudah menungu makanan dari Emi. “Sayang sekali saya sama kucing ini binatang kesayangan Nabi Muhammad. Meski kucing liar tapi dia juga ciptaan Allah SWT. Kadang, kucing yang luka karena digigit anjing juga saya beri obat,” ujar Emi sembari sibuk memberi makan kepada kucing liar itu.

Sambil melanjutkan aktivitasnya, Emi bercerita lebih banyak lagi mengapa dia rela memberi makan ratusan kucing liar di Pantai Boom. Menurutnya, aksi “sosial” ini sudah dia lakukan sejak 1,5 tahun yang lalu. Banyak memori indah yang mengesankan soal kucing hingga akhirnya dia menjadi penyayang kucing seperti saat ini.

“Memang ada orang yang beranggapan kalau saya mendalami ilmu atau ada maksud lain dari perbuatan saya. Tapi tidak saya dengarkan, karena perbuatan ini murni karena sayang dengan kucing,” tandasnya.

Lebih jauh Emi menjelaskan, memori indah bersama kucing dia lakoni sejak beberapa tahun lalu saat berada di surabaya. Saat itu dia menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita penyakit kanker payudara.

Saat itulah dia melihat kucing itu kelaparan. Kucing itu tampak senang setelah diberi makan oleh Emi. Begitu dia kembali ke rumah kontrakannya di Surabaya, Emi mulai merawat kucing lagi. Saat itu, kucing seperti menjadi pahlawan baginya.

Kucing yang dia rawat dengan baik mampu mengusir tikus-tikus yang menyelinap di dalam rumah Emi. “Sebelum punya kucing, banyak sekali tikus di rumah dan toko saya. Tapi Alhamdulillah setelah punya kucing, tidak ada lagi tikus masuk rumah,” tandasnya sambil terkekeh.

Emi yang memiliki pekerjaan serabutan akhimya memilih merantau ke Mojokerto hinga akhirnya tinggal di Banyuwangi. Di Bumi Blambangan, dia tinggal di Temenggungan di rumah adiknya bersama ibunya yang sakit stroke.

Sembari merawat ibunya yang hanya tergolek di kamar tidur, Emi tetap merawat kucing-kucing di rumahnya. Namun, suatu ketika kucing di rumahnya jatuh sakit, padahal kucing yang dia rawat adalah kucing kesayangannya.

Beberapa hari kemudian, kucing itupun sembuh dan dia pun membawa kucing itu ke Pantai Boom agar kucingnya bisa merasakan kebebasan. Sejak saat itulah dia mulai datang ke Pantai Boom untuk memberikan makanan gratis kepada kucing-kucing di Pantai Boom.

“Rasanya sedih sekali waktu kucing saya sakit. Tapi akhirnya sembuh, dan saya mulai datang ke Boom sejak 1,5 tahun yang lalu,” ungkap pedagang makanan ringan di depan SDN Singotrunan ini.

Ditanya dari mana uang untuk memberikan makan kucing setiap harinya, Emi mengaku dari hasil kerjanya sendiri. Namun, dia tidak terlalu menghitung habis berapa setiap harinya dan setiap bulannya.

“Saya ikhlas. jadi tidak menghitung berapa habisnya. Kalau tidak sempat sore ya pagi hari saya beri makan. Selain saya ada lagi ibu-ibu yang rutin memberi makan kucing di Boom, dia lama sebelum saya,” terang perempuan asli Surabaya ini.

Meski tidak sampai menghitung berapa habisnya biaya untuk menyiapkan pakan ratusan kucing liar, Emi pemah mengalami kesulitan dana untuk membeli menu makanan kucing. Sampai-sampai ada beberapa dermawan yang memberinya uang untuk digunakan Emi membeli makanan kucing dan keperluan Emi sehari-hari.

Aksi mulia Erni ini pun diketahui oleh perusahaan pakan kucing asal Surabaya Matahari Sakti. Dengan cuma-cuma, karena melihat sosok Emi yang darmawan, perusahaan itu memberikan satu sak pakan kucing secara gratis kepada Emi.

“Terima kasih bantuannya, ini dari Allah yang disalurkan melalui sampeyan,” ujar Emi kepada perwakilan perusahaan pakan kucing itu. (radar)