Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Setor Rp 500 Juta, PDAM Lampaui Target

TERBAIK: Kadariman menunjukkan bukti setoran PAD PDAM.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
TERBAIK: Kadariman menunjukkan bukti setoran PAD PDAM.

BANYUWANGI – PDAM Banyuwangi menutup tahun anggaran 2012 dengan manis. Badan usaha milik daerah yang menangani penyediaan air bersih dan minum ini memastikan melampaui target dalam sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) ke kas daerah. Total, dalam tahun ini PDAM menyetorkan Rp 3 miliar dari kewajiban Rp 2,5 miliar yang menjadi target dalam APBD 2012.

Keberhasilan PDAM melampui target yang dibebabnkan dalam APBD disampaikan Kabag Keuangan Kadarisman kemarin (21/11). Dia menuturkan dari aspek kewajiban pemenuhan ke kas daerah, PDAM juga melaksanakan dengan baik dalam tahun ini. Sekaligus, hal itu mengulangi capaian apa yang telah dilakukan sejak 2009 silam. Bahkan, Kadarisman menyebut, tren PAD PDAM Banyuwangi cenderung menguat.

Hal tersebut merupakan prestasi tersendiri sejak merugi hingga tahun 2005. “Kini PDAM Banyuwangi semakin optimal memberikan sumbangsing bagi pembangunan daerah,” katanya. Ditambahkan, target tahun 2012 sebesar Rp. 2,5 miliar dapat dilunasi tiga bulan sebelum ditutupnya tahun anggaran. Ini dapat dipastikan, PAD tahun 2012 akan ditutup di angka Rp 3 milliar atau lebih yang telah dibayarkan ke kas daerah. Capaian yang membuat PDAM Banyuwangi bisa dikatakan sebagai BUMD dengan kategori sehat.

Kemampuan PDAM dalam membayar PAD tersebut setidaknya bukan tanpa alasan. Beberapa elemen pendukung turut serta di dalamnya. Di antaranya penilaian dan audit yang dilakukan oleh BPKP Jawa Timur, PDAM Banyuwangi dinobatkan sebagai PDAM berkinerja baik. Ada beberapa hal yang mendasari capaian yang diraih oleh PDAM Banyuwangi saat ini. Di antaranya ditopang kebijakan strategis dan sumbangsih pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Dari sisi kinerja keuangan, PDAM Banyuwangi juga menunjukkan progres positif. Setidaknya, hal ini tampak dengan pelunasan hutang yang membelit BUMD ini dalam kurun dua tahun. Dari total hutang sebesar Rp. 4,5 miliar. PDAM Banyuwangi mampu membayar lunas hutang yang dimilikinya sebesar Rp. 1,346 miliar pada tahun 2009 hingga 2011. Ini artinya 30 persen hutang yang membelit PDAM Banyuwangi dapat diselesaikan dan dilunasi dalam masa ini.

Upaya ini sekaligus merupakan wujud kemandirian PDAM Banyuwangi sebagai proyek percontohan bagi PDAM lainnya yang sedang sakit. Dari sini, jelas tergambar bahwa keberadaan PDAM yang profesional akan mampu menyelesaikan permasalahannya. Sekaligus, nihilnya hutang Bank Dunia yang membelit PDAM Banyuwangi bisa menjadi sebuah pondasi pengingat bersama bahwa hendaknya opsi hutang didahulukan pada urutan terakhir dalam pengembangan usaha. (radar)