Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Siapkan Lokasi Pengungsian

LOKASI: Lapangan Desa Sragi di Kecamatan Songgon ini dijadikan tempat evakuasi warga jika sewaktuwaktu Gunung Raung meletus.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
LOKASI: Lapangan Desa Sragi di Kecamatan Songgon ini dijadikan tempat evakuasi warga jika sewaktuwaktu Gunung Raung meletus.

SONGGON – Aktivitas Gunung Raung masih terus berlanjut hingga kemarin (26/10). Status gunung setinggi 3.332 meter itu masih tetap siaga (level III). Karena itu, pemerintah Kecamatan Songgon sudah menyiapkan skenario pengungsian lebih dini.

Desa Sumberarum di Kecamatan Songgon menjadi prioritas jika sewaktu- waktu gunung berapi terbesar se- Pulau Jawa itu meletus. Sebab, pemukiman desa tersebut termasuk paling dekat dengan puncak gunung yakni jaraknya sekitar 14 kilometer.

Rencana itu hasil kesimpulan dalam pertemuan tiga pilar kecamatan dengan perangkat desa Sumberarum Kamis lalu (25/10). ‘’Menyusul penetapan status gunung siaga, kita juga antisipasi segala kemungkinan buruk,’’ ujar Kapolsek Songgon, AKP Ali Ashari kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Menurut Kapolsek Ali, ada beberapa poin penting agar skenario berjalan dengan lancar. Antara lain, dengan menyiapkan titik kumpul warga, persiapan kendaraan, hingga pembagian lokasi kendaraan. ‘’Pendataan penduduk juga kita lakukan,’’ katanya. Selain itu, kata Ali, pihaknya juga membahas masalah rute saat terjadi pengungsian.

Penentuan rute, tanda rute, sampai titik kumpul akhir kita sikapi bersama. Untuk sementara, lokasi pengungsian ada di Lapangan Desa Sragi,’’ katanya Meski begitu, lokasi itu bisa berubah tergantung dengan situasi di lapangan. Jika tidak memungkinkan, maka harus dipindah di lokasi lain. ‘’Intinya, tempat mengungsi itu berada di jalur aman dan kita rencanakan mulai sekarang,’’ tegasnya.

Kapolsek Ali menjelaskan, ada beberapa dusun yang tinggal di kaki gunung tersebut. Antara lain, daerah Bejong, Dani, Kampung Anyar, dan Mangaran. ‘’Jalan menuju ke sana itu juga sulit. Makanya, kita lakukan penentuan rute,’’ katanya.

Sementara itu, beberapa pejabat tingkat RT mendapatkan tugas masing-masing. Misalnya, satu orang menaungi sepuluh kepala keluarga (KK). Itu demi memudahkan koordinasi. ‘’Saya dapat jatah itu,’’ ungkap Mariyono, Ketua RT 06 – RW 02, Dusun Pasar, Desa Sumberarum. (radar)