Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Siapkan Shelter Tsunami di Pancer

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi tengah intens mempersiapkan pembangunan tempat pengungsian (shelter) bencana tsunami di Dusun Pancer, Desa Sumberagaung, Kecamatan Pesanggaran. Pembangunan shelter tersebut rencananya akan direalisasikan tahun ini. Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Wiyono mengatakan, pemilihan Dusun Pancer sebagai lokasi pembangunan shelter itu didasarkan pengalaman masa lalu.

Diketahui, pada 2 Juni 1994 Dusun Pancer dihantam gelombang tsunami dan menelan ratusan korban jiwa. “Saat ini, lebih dari 2.500 jiwa menetap di wilayah Pancer. Tentu akan sangat riskan kalau kita tidak sedia payung sebelum hujan,” ujarnya saat dikonfirmasi di sela kunjungan Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Muhtaruddin, Rabu lalu (10/4). Dikatakan, anggaran pembangunan shelter itu berasal dari BNPB pusat sebesar Rp 10,7 miliar. “Shelter tersebut direncanakan mampu menampung dua kali lipat dari jumlah kebutuhan (jumlah warga Pancer).

Saat ini masih tahap penyusunan RAB (rencana anggaran belanja),” kata dia. Ada dua alternatif pembangunan shelter tersebut, di antaranya mendirikan bangunan vertikal, atau bisa juga mendirikan bangunan dengan memanfaatkan bukit di wilayah tersebut. Bangunan shelter dirancang tahan gempa dan dilengkapi sistem peringatan dini tsunami. “Jika peringatan dini berbunyi, warga bisa segera menyelamatkan diri menuju shelter,” paparnya. Lebih jauh dikatakan, di Banyuwangi terdapat 40 Desa di 11 Kecamatan yang berpotensi terdampak tsunami. Desa-desa tersebut tersebar di sepanjang 175,8 kilometer (Km) garis pantai Bumi Blambangan.

“Karena keterbatasan anggaran, jumlah shelter yang akan dibangun tahun ini hanya satu, yakni di Pancer. Tetapi, kami yakin nanti seluruh kawasan rawan bencana akan diperhatikan BNPB pusat,” cetusnya. Sementara itu, Muhtaruddin mengatakan, dalam waktu dekat Banyuwangi akan menjadi tuan rumah Gelar Relawan Peduli Bencana tingkat nasional. “Kegiatan itu bertujuan meningkatkan kapasitas para relawan,” tuturnya. Menurut Muhtaruddin, upaya penanggulangan bencana tidak bisa optimal jika hanya dilakukan instansi pemerintah, misalnya BNPB dan beberapa instansi lain. “Butuh peran serta masyarakat,” pungkasnya. (radar)