Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sikat Habis dari Hulu sampai Hilir

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

POLISI kembali menabuh genderang perang terkait maraknya penambangan emas di kawasan Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Perkembangan terbaru, ribuan penambang emas kembali beraktivitas di kawasan tersebut. Mereka berasal dari Banyuwangi dan luar Banyuwangi. Maraknya penambangan emas ilegal itu mengusik ketenangan petinggi Polres Banyuwangi.

Sebagai langkah awal, polisi mulai menangkap para penambang, pengepul, dan penadah. Perang terhadap penambang ilegal itu akan terus dikobarkan seiiring maraknya aktivitas penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu. Rupanya Kapolres AKBP Nanang Masbudi tidak main-main terkait kembalinya penambang ke kawasan tersebut.

Kapolres berjanji akan menyikat habis penambang liar. Bukan hanya si penambang, pengepul dan penadah juga akan dilibas. Terkait kepentingan tersebut, kapolres akan koordinasi dengan instansi lain. Itu dimaksudkan agar langkah “memerangi” penambang liar itu tidak sekadar one man show.

Kita mendukung penuh penangkapan para penambang liar. Sebab, apa yang dilakukan para penambang itu jelas merusak lingkungan, khususnya kawasan milik Perhutani. Harapan kami, penangkapan tidak hanya berlaku bagi penambang ecek-ecek. Pemilik sumur emas dan “investor” penambangan ilegal itu juga akan disikat habis.

Bila perlu, aparat kepolisian juga harus membersihkan anggotanya yang bermain-main dengan tambang emas ilegal tersebut. Dikaui atau tidak, memerangi penambang emas butuh kekompakan. Dukungan semua pihak sangat diperlukan. Rasanya sangat tidak adil kalau persoalan tambang emas hanya dibebankan kepada polisi. Perhutani sebagai pemilik lahan juga harus proaktif.

Kita lihat saja, sejauh mana upaya aparat kepolisian menutup sumur-sumur emas tersebut. Apakah penambang benar-benar tiarap ataukah sebaliknya mereka malah mencari lahan baru untuk menambang emas. (radar)