Dia mencontohkan bagaimana kantor-kantor bank tutup dan semakin berkurangnya transaksi perbankan melalui ATM. Sebab, masyarakat terus beralih ke layanan digital. Bila ada bank yang tak mengembangkan layanan digital, pasti bakal ditinggalkan konsumen.
“Lebih dari 2.500 kantor cabang bank ditutup beberapa tahun terakhir. Bukan karena bangkrut, tapi karena semakin sepi, orang beralih ke transaksi digital banking.
Demikian pula penggunaan ATM yg semakin susut. Makin jarang orang antre di ATM. Semua transaksi via handphone,” ujar Ipuk.
“Dari fenomena-fenomena tadi, kita semua bisa melihat betapa zaman sudah sangat berubah. Kita harus bersiap dan cepat beradaptasi,” imbuh alumnus Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Belajar dari fenomena perubahan-perubahan tersebut, Ipuk mengatakan skala prioritas Banyuwangi ke depan juga harus mengikuti perubahan zaman.