Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Smart Kampung dan Kembali ke ASI Raih Top 25 Inovasi Jatim 2017

Bupati Anas menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

BANYUWANGI – Dua inovasi yang di gulirkan Pemkab Banyuwangi masuk jajaran terbaik di Top 25 Inovasi Pelayanan Publik Jatim, yaitu program Smart Kampung dan “Kembali ke ASI”.

Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Jatim Soekarwo kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (5/12), dengan disaksikan Deputi Kementerian PAN-RB, Diah Natalisa.

“Inovasi adalah nafas bagi pemerintah daerah, karena hanya dengan itulah bisa meningkatkan pelayanan public,” ujar Bupati Anas.

“Di Zaman now ini ekspektasi masyarakat di anggap sangat tinggi, sehingga jika tidak berinovasi maka pemerintah daerah akan kelimpungan,” imbuhnya.

Program Smart Kampung sendiri, memadukan antara pemanfataan teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, pendidikan-kesehatan dan pembelajaran berbagai bidang.

“Desa menjadi garda terdepan pelayanan publik, termasuk menjadi pusat aktivitas warga. Maka, Kantor Desa bisa di jadikan Anak-anak untuk berkesenian maupun belajar,” papar Bupati Anas.

Dalam artian, pada program Smart Kampung ini yang berjalan adalah datanya dan bukan orangnya, sehingga warga desa bisa terbantu. Adapun program “Ayo Kembali ke ASI” dijalankan di wilayah Puskesmas Sempu.

Kampanye pro-ASI ini dikemas dengan mengajak berbagai elemen untuk menyampaikan tentang pentingnya ASI bagi perkembangan anak. Di antaranya menggandeng loper koran yang mengantar atau jualan koran sekaligus mengampanyekan ASI. Para loper koran dibekali leaflet dan buku saku tentang ASI untuk dibagikan kepada warga.

Selain loper koran, penjual jamu keliling juga dibekali pengetahuan yang sama. Mereka diberi pelatihan pembuatan “Biskuit ASI” adalah biskuit yang dibuat dari daun kelor dan katu yang bisa memperlancar produksi ASI.

“Bahkan para mbok jamu ini juga dilatih untuk materi massage (pijat) punggung dan payudara untuk melancarkan ASI,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono.

Sementara itu, Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Diah Natalisa mengatakan, Banyuwangi mempunyai komitmen kuat untuk terus melakukan pembenahan pelayanan publik.

“Salah satu contohnya adalah, setelah Bupati Anas di ajak Kementrian PAN-RB untuk melihat Mall Pelayanan Publik terbaik dunia di Azerbaijan, dan seminggu kemudian langsung diimplementasikan di Banyuwangi,” ungkap Diah.

Tentu dengan beberapa kekurangan yang perlu dibenahi, namun itu di nilai oleh Diah sebagai upaya yang sangat luar biasa.