Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

SMS Jawaban Palsu Merambah Purwoharjo

MIKIR: Siswa garap soal di SMPN 4 Banyuwangi kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
MIKIR: Siswa garap soal di SMPN 4 Banyuwangi kemarin.

SEMENTARA itu, di wilayah Banyuwangi Selatan pesan singkat (SMS) berisi kunci jawaban menyesatkan juga beredar di hari ketiga ujian nasional (unas) SMP kemarin (25/4). Beredarnya SMS berisi kunci jawaban tersebut juga didapatkan wartawan koran ini, yakni kunci jawaban untuk mata pelajaran matematika yang diujikan kemarin.

Bahkan, SMS tersebut sudah menyebar sehari sebelumnya. Tidak jelas siapa pembuat dan yang menyebarkan. Diduga, kunci jawaban menyesatkan itu menyebar secara berantai dari satu telepon seluler (ponsel) ke ponsel lain. Tentu saja kondisi itu membuat resah sejumlah kalangan karena diyakini dapat merusak konsentrasi siswa yang sedang berjuang mengerjakan unas.

Tidak hanya guru yang mengimbau siswa agar tidak mengindahkan SMS kunci jawaban itu. Polisi juga turun tangan dan menyelidiki siapa pembuat SMS kunci jawaban yang diduga kuat palsu tersebut. “Bila menyebar di wilayah hukum Purwoharjo, maka akan kita usut siapa pelakunya,” tegas Kapolsek Purwoharjo, AKP Trijoko Setyonarso.

Kabar positifnya, kebanyakan siswa tidak percaya dengan isi SMS yang mereka terima itu. Para pelajar lebih memilih mempercayai kemampuan mereka sendiri dalam mengerjakan soal-soal unas. “Saya tidak percaya SMS kunci jawaban itu. Sebab, kalau ternyata salah, saya sendiri yang rugi. Makanya, saya lebih percaya dengan kemampuan saya sendiri. Bukankah mulai awal kelas IX, saya sudah belajar ekstrakeras untuk mempersiapkan unas,” ujar salah satu pelajar SMP di Kecamatan Purwoharjo saat ditemui usai menjalani unas kemarin.

Siswa yang satu itu menambahkan, sebenarnya SMS serupa sudah menyebar sejak hari pertama unas Senin lalu (23/4), yakni SMS berisi kunci jawaban bahasa Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, SMS itu memuat kunci jawaban mulai Paket A sampai Paket E. Bahkan, si pembuat juga menyuruh agar SMS itu disebarkan kepada para siswa di seluruh Indonesia. (radar)