Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sosok Kiai Kampung itu Berpulang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ratusan pelayat mengantarkan jenazah Kiai Asnawi ke kompleks pemakaman khusus kiai-kiai dari Li ngkungan Kemasan dan Singonegaran, sore kemarin.

Pemakaman Kiai Asnawi Diantar Ratusan Pelayat

BANYUWANGI – Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi kehilangan sosok kiai kampung Karismatik. Beliau adalah KH. Mohammad Asnawi. Mustasyar Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Banyuwangi itu wafat diusia 81 tahun, Sabtu malam kemarin (6/5).

Kia Asnawi wafat pada pukul 20.00 di kediamannya Lingkungan Gentengan RT 01/ RW 03, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi. Ahmad Qosim, putra kelima KH. Asnawi mengatakan, Sabtu malam pukul 19.10, dia ditelepon langung oleh ayahnya, KH. Asnawi.

Dalam telepon itu, ayahnya mengeluhkan jika perutnya sakit. “Abah memang punya riwayat sakit lambung,” ungkap Gus Qosim, panggilan akrab Ahmad Qosim.  Seketika itu, Qosim yang bertempat tinggal di jalan lingkar Ketapang, Kecamatan Kalipuro langsung berkemas dan bergegas menuju rumah ayahnya di Lingkungan Gentengan.

Sesampainya dirumah orang tuanya itu, dia mendapati ayahnya sudah wafat. Namun, untuk memastikannya, pihak keluarga memanggil salah seorang dokter dan pada pukul 20.30 baru dipastikan jika Kiai Asnawi telah dipanggil yang maha kuasa.

Kabar duka itu pun menyebar dengan cepat. Seluruh sanak, keluarga dan handai taulan langsung berdatangan ke rumah duka.

Sebelum wafat, Sabtu pagi, Kiai Asnawi masih sempat mengisi pengajian khotmil qur`an dan juga menjadi imam salat maghrib di musala Bustanul Makmur Lingkungan Gentengan. Ratusan pelayat memberikan penghormatan terakhir dengan ikut menyalatkan jenazah di masjid Roudhotus Sholihin, Lingkungan Gentengan, Kelurahan Singonegaran, pukul 15.00, kemarin (7/5).

Jenazah almarhum diantarkan tatusan warga menuju kompleks pemakaman muassis dan muharrik NU. Tempat tersebut merupakn pemakan khusu untuk kiai-kiai di Lingkungan Kemasan dan Singonegaran.

Diantara ratusan pelayat itu tampak juga mantan Sekda Banyuwangi, Masduki Su`ud. Menurut Masduki, sosok Kiai Asnawi adalah kiai kampung yang sangat gigih dalam berdakwah. Meski di usia senja, Kiai Asnawi tetap konsisten memberikan ceramah agama.

“Beliau ini sosok kiai kampung yang gigih dalam berdakwah, dan isi ceramahnya selalu pas dan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini,” ujar Masduki. Pembinaan keutamaan yang dilakukan Kia Asnawi aktif dilakukan sejak pensiun sebagai penghulu.

Kia Asnawi juga pernah menjadi salah satu utusan dari PCNU Banyuwangi ke PBNU dalam bidang bahtsul masail. “Kiai Asnawi ini sangat open, telaten pada jamaah. Sosoknya yang lugu, elegan dan mempunyai komtmen kuat. Bahkan, beliau masih sering mengisi khotbah jumat dan mengisi ceramah pengajian, meskipun dengan naik becak.

Kami sangat kehilangan Kiai kmapung yang sanget gigih dalam berdakwah,” tandas Nur Khozin, salah seorang pelayat. (radar)