Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Staf Khusus Wapres Minta Bupati Anas Makin Giat Berinovasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

BANYUWANGI – Dalam kunjungan kerjanya (Kunker) di Banyuwangi, Jawa Timur, staf khusus Wakil Presiden RI, Prof Azyumardi Azra meminta Pemkab Banyuwangi untuk semakin giat berinovasi menelurkan layanan-layanan publik berkualitas sembari membenahi kekurangan yang ada.

“Pelaksanaan otonomi daerah penuh dinamika. Ada daerah yang kurang berhasil, tapi ada juga yang membuatnya menjadi peluang berinovasi seperti Banyuwangi. Inovasi-inovasi Banyuwangi menumbuhkan optimisme,” kata Prof Azyumardi Azra dalam Focuss Group Discussion (FGD) tentang reformasi birokrasi yang digelar Sekretariat Kabinet di Banyuwangi, Senin (27/11/17).

“Satu contoh saja soal transformasi Banyuwangi, hanya beberapa tahun sudah banyak penerbangan. Itu bukti ekonomi tumbuh, dan kami ingin itu kisah-kisah sukses ini tidak berhenti,” imbuhnya.

Prof. Azyumardi Azra saat memberikan pengarahan di Banyuwangi, Senin (27/11/17)

Sementara itu, pakar otonomi daerah Djohermansyah Johan menyebut transformasi Banyuwangi bisa dijadikan contoh daerah lain. Namun, Johan mengingatkan agar Banyuwangi giat menumbuhkan budaya inovasi. “Harus dibuat sistemnya. Agar tidak ada fenomena ganti pemimpin ganti kebijakan,” ujar Johan.

Adapun Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dalam FGD itu menyebut birokrasi tidak butuh superman, tapi superteam. “Jika one man show, pasti dehidrasi di tengah jalan, karena membenahi daerah bukan lari sprint, tapi lari marathon yang butuh ketahanan. Sehingga perlu kerja sama banyak pihak,” kata Anas.

Menurut Anas, inovasi harus terlembagakan agar siapa pun pimpinannya, inovasi terus berlangsung. Salah satu strategi yang ditempuh Anas adalah melibatkan seluruh jajaran untuk membahas program dan target secara bersama-sama. Pelibatan semua jajaran hingga level staf dilakukan sebagai bagian pembudayaan inovasi.

“Dan ini terbukti efektif. Sekarang semua dinas/badan, puskesmas, hingga desa/kelurahan berlomba-lomba berinovasi,” beber Anas yang secara resmi diusung PDIP maju sebagai Cawagub Jatim mendampingi Gus Ipul ini.

“Puskesmas-puskesmas di Banyuwangi kini bersaing. Satu Puskesmas bikin hingga dua inovasi, bahkan di antaranya masuk Top 40 pelayanan publik terbaik nasional. Itu karena mereka diberi wadah berinovasi, silakan berkreasi melayani rakyat. Bebas mau bikin apa saja asal terukur,” ujar Anas.

Sejumlah inovasi disebutkan Anas, antara lain Mal Pelayanan Publik, program akte kelahiran super-cepat, jemput bola rawat warga miskin, layanan tanpa antre bagi lansia di rumah sakit, dan layanan antar obat ke rumah warga miskin.

Selain itu, Banyuwangi mulai menggeber program Rantang Kasih yang mengirimkan makanan bergizi ke lansia miskin, uang pengganti penunggu keluarga sakit di rumah sakit, hingga inovasi yang sukses menekan angka kematian ibu/bayi di sejumlah puskesmas.

“Dan banyak inovasi lain lahir dari kreasi teman-teman karena mereka terpacu, jadi bukan karena kepala dinas atau kepala daerahnya,” pungkas Anas.