Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Stakeholders Penerbangan Berkumpul di Banyuwangi Percepat Bandara Internasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebagai bentuk rencana percepatan bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional, stakeholder penerbangan Banyuwangi, mulai dari Angkasa Pura II, Kementerian Pariwisata, maskapai penerbangan, Pemkab Banyuwangi, imigrasi, dan lainnya berkumpul menggelar forum discussion group (FGD), untuk melakukan percepatan terwujudnya International airport, Kamis (6/9/2018).

Executive General Manager Bandara Banyuwangi, Anton Marthalius mengatakan, menuju bandara internasional, Banyuwangi sudah menunjukkan pertumbuhan penumpang yang sangat cepat.

“Banyuwangi akhir tahun ini ditarget 300.000 penumpang. Saat ini sudah berada di posisi 290.000. Apabila dibandingkan dengan Bandara Silangit, membutuhkan waktu 6 tahun untuk mencapai 300.000 penumpang,” kata Anton, saat digelar FGD di El Royal Hotel.

Saat ini, kata Anton, infrastruktur di Bandara Banyuwangi terus dikebut untuk menyesuaikan menjadi bandara internasional. Penebalan landasan (overlay runway) yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56, sehingga dapat menampung pesawat tipe Boeing 737-8 NG , 737-9 ER, dan Airbus 320.

Perluasan tempat parkir pesawat (apron) dari kapasitas sebelumnya tiga pesawat narrow body (luas 16.200m2), menjadi 9 pesawat narrow body (luas 34.000m2). Perpanjangan dan pelebaran landasan dari sebelumnya 2250x30m2, menjadi 2500x45m2. Perluasan lahan parkir kendaraan dari 2000m2 (80 Kendaraan), menjadi 5000m2 (260 Kendaraan).

Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Angkasa Pura II, Daan Achmad, mengatakan, Bandara Banyuwangi harus menjadi bandara internasional. “Dengan internasional airport, akan membuat Banyuwangi menjadi lebih go global,” kata Daan.

Menurut Daan Banyuwangi sudah siap menjadi bandara internasional. Dilihat dari profiling daerah, banyak potensi yang bisa ditawarkan bagi Banyuwangi untuk melakukan penerbangan internasional.

“Orang datang ke suatu daerah melihat profilnya. Banyuwangi memiliki alam yang bagus, dan juga terdapat banyak atraksi wisatanya,” kata Daan.

Bahkan menurut Daan, dilihat dari bandara yang dikelola Angkasa Pura, posisi Banyuwangi memiliki pertumbuhan yang sangat pesat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda, mengatakan, Pemkab Banyuwangi telah menjalin kerja sama dengan penyedia agen perjalanan, untuk mempersiapkan rute internasional.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan penyedia jasa wisata untuk menyediakan paket-paket pengalaman berwisata di Banyuwangi,” kata Bramuda.

Oktober mendatang, dijadwalkan Bandara Banyuwangi telah melayani penerbangan internasional. Apalagi, Banyuwangi menjadi penyangga kegiatan IMF-World Bank di Bali. Dengan demikian status Bandara Banyuwangi, akan menjadi bandara internasinal.