Tidak Berubah selama 14 Bulan
SONGGON – Pasca diturunkan statusnya dari siaga (level III) menjadi waspada (level II) sejak pukul 15.00, pada 24 Agustus 2015, aktivitas kegempaan Gunung Api Raung cenderung turun dan terpantau membaik. Tapi, status gunung dengan tinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu masih tetap waspada atau belum kembali normal.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, aktivitas kegempaan tremor mulai turun drastis. Dari pengamatan alat seismograf, tidak menunjukkan pergerakan getaran yang cukup besar.
Salah satu petugas PPGA di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Burhan Alathea, mengatakan hasil pengamatan Gunung Api Raung sudah mulai turun drastis sejak dinyatakan turun status menjadi waspada. Jika biasanya aktivitas kegempaan tremor dominan di kisaran 15-19 milimeter, gempa tremor terekam dalam seismograf turun drastis.
“Biasanya seismograf bergerak cepat dan lebar, kini sudah cenderung melambat dan menyerupai goresan garis kecil,” ungkapnya. Gunung di sisi barat Banyuwangi itu pada Senin (17/10) terlihat jelas, cuaca terang, angin berembus tenang, dan suhu udara terpantau di kisaran 21-30 derajat Celsius.
Sementara dari pengamatan seismograf, terjadi tiga kali embusan angin dari gunung, dengan amplitudo 2-3 milimeter dan lama gempa 36- 52 detik. Selain itu, juga sempat terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 27 milimeter, dengan lama gempa 124 detik.
“Gempa tremor terus menerus masih terjadi dengan amplitudo 1-2 milimeter dengan dominan 1 milimeter,” imbuh Burhan. Sejak diturunkan statusnya dari siaga (level III) menjadi waspada (level II) pada 24 Agustus 2015, berarti sudah berjalan 14 bulan status Gunung Api Raung itu berstatus waspada dan belum normal.(radar)