Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Status Ijen Turun Setingkat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dari Level III Turun  Menjadi Level II

BANYUWANGI – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung akhirnya menurunkan status Gunung Ijen. Penurunan status dari siaga (level III) menjadi waspada (level III) itu dilakukan menyusul turunnya temperatur kawah gunung dengan ketinggian 2,386 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut.

Alasan lain, sebulan terakhir intensitas kegempaan vulkanik, baik gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, maupun tremor vulkanik, di gunung yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso itu relatif menurun. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon kemarin (14/5), Kepala Sub Bidang Pengamatan PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, penurunan status Gunung Ijen diberlakukan sejak pukul 20.00 Minggu (13/5).

“Sebulan terakhir aktivitas kegempaan Gunung Ijen relatif turun, tapi saat itu temperatur kawah masih tinggi. Penurunan status kami berlakukan setelah temperatur kawah konstan menurun sebulan terakhir,” ujarnya. Dijelaskannya, temperatur air kawah pada kedalaman lima meter menunjukkan penurunan dari 46 derajat Celcius menjadi 38 derajat Celcius.

“Pengukuran deformasi tampak bervariasi, tapi lebih dominan karena variasi harian, bukan dari efek inflasi atau defleksi dari tubuh Gunung Ijen,” jelas Hendra Gunawan. Meski saat ini gunung yang diklaim memiliki panorama kaldera yang luas dan paling memesona di dunia tersebut sudah mengalami penurunan status, PVMB tetap merekomendasikan agar warga tidak memasuki wilayah yang berjarak sejauh satu kilometer (km) dari pusat kawah aktif gunung tersebut.

Selain itu, PVMBG juga mengimbau warga yang bertempat tinggal di bantaran sungai yang berhulu di lereng Gunung Ijen, yakni Sungai Banyupahit, agar selalu waspada dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. “Kami mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai Banyupahit selalu waspada dan mengikuti arahan petugas BPBD setempat untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas yang terjadi tiba-tiba, sehingga berpotensi mengakibatkan meluapnya air sungai tersebut,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, sejak 18 Desember tahun lalu status Gunung Ijen dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Pada akhir Januari sampai awal Februari 2012, aktivitas gunung api aktif tersebut menurun. Sehingga, pada tanggal 8 Februari, statusnya diturunkan dari siaga menjadi waspada. Awal Maret, aktivitas Gunung Ijen kembali meningkat. Akibatnya, pada tanggal 12 Maret, statusnya kembali dinaikkan menjadi siaga. (RADAR)