Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Suhu Siang Hari 33° Celcius

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kota Diprediksi Hujan Pertengahan Desember

BANYUWANGI – Musim kemarau panjang makin menggila. Hujan pun tak kunjung turun. Salat istisqa (minta hujan) digelar di mana-mana. Bahkan, sebagian masyarakat ada yang menggelar ritual tiban (saling sabet pakai lidi aren) untuk meminta hujan.

Mereka rela tubuhnya berdarah-darah demi hujan segera turun. Panas menyengat kini dirasakan masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya, terutama pada siang hari. Pantauan Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Banyuwangi, suhu udara siang hari di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya mencapai 33° Celsius.

Musim kemarau ini akan terus berlangsung sampai beberapa bulan ke depan, tepatnya sampai bulan Desember. Namun, Banyuwangi bagian barat akan mengalami musim penghujan lebih awal dibandingkan daerah lain, yakni di pada November dasarian I atau di kisaran tanggal 1-20 November.

Sementara itu, Banyuwangi kota dan sekitarnya akan mengalami musim penghujan pada Desember dasarian III atau sekitar tanggal 20 Desember ke atas. Bedanya, musim penghujan di wilayah Banyuwangi tergantung letak topografi suatu  daerah.

Jika topografi suatu daerah lebih tinggi, maka peluang terjadinya hujan akan lebih cepat.  Data BMKG yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, daerah Banyuwangi bagian barat yang akan mengalami hujan terlebih dulu, yakni pada awal bulan November ini, antara lain daerah Kalibaru, Genteng, Glenmore, Licin, Glagah, Tegalsari, dan Gambiran.

Wilayah Pesanggaran, Songgon, dan Sempu, akan mengalami hujan pada November dasarian III atau sekitar tanggal 20 November ke atas.  Di wilayah utara, yakni Kecamatan Wongsorejo, akan mengalami hujan pada Desember dasarian I, yakni tanggal 1-20 Desember 2015 mendatang.

Nah, wilayah Banyuwangi kota, Rogojampi, Kabat, Muncar Purwoharjo, Bangorejo, Tegaldlimo, Kalipuro dan Giri, diprediksi baru akan mengalami hujan pada Desember dasarian III, yakni akhir Desember “Bedanya waktu hujan ini tergantung topografi suatu daerah.

Jika topografi suatu daerah lebih tinggi, maka peluang hujan akan lebih cepat,” jelas Yustoto Windiarto, prakirawan BMKG, beberapa waktu lalu kepada JP-RaBa. Sekadar diketahui, musim kemarau berkepanjangan itu menyebabkan air bersih di sebagian wilayah Banyuwangi sulit didapat.

Data Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Banyuwangi, ada sekitar sembilan kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Di sembilan kecamatan tersebut ada sekitar 58 dusun dari 28 desa mengalami krisis air bersih.

Tidak hanya itu, kemarau berkepanjangan itu menyebabkan hutan menjadi kering. Kebakaran hutan juga sering terjadi Banyuwangi. Beberapa hektare lahan hutan lindung di kawasan lereng Gunung Merapi dilaporkan telah  kebakaran.

Di kawasan hutan lindung Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) atau tepatnya di hutan Gumuk Kunci, Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, juga dilaporkan  kebakaran (radar)