Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sukses di Banyuwangi, Smart Kampung Jadi Sangu Kampanye di Pilgub Jatim

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas di Pilgub Jatim

Pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas bakal mengedepankan kampanye kreatif dan inspiratif dalam mengarungi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Duet Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) yang diusung PKB dan PDIP itu bertekad menghindari caci-maki dan memfitnah pasangan lain.

Ya. Duet Gus Ipul-Mas Anas bertekad menjadikan ajang Pilgub Jatim 2018 sebagai pesta demokrasi yang menggembirakan bagi seluruh masyarakat di provinsi paling timur Pulau Jawa ini. Pilgub Jatim diharapkan menjadi ajang yang mendidik, menginspirasi, dan damai.

Salah satu upaya mewujudkan pemilu yang damai, itu adalah dengan melakukan kampanye kreatif. Kampanye yang mendidik, serta jauh dari isu sensitif. ”Kami menghindari menyerang calon lain. Apalagi memfitnah. Sebaliknya, kami akan melakukan kampanye yang menarik dan inspiratif,” ujar Anas kemarin (3/12).

Bahkan, dia mengaku pihaknya sudah menyampaikan kepada tim pemenangan Gus Ipul-Mas Anas agar tidak melakukan black campaign alias kampanye hitam. ”Kampanye itu tergantung calonnya. Maka, sudah kami sampaikan kepada tim. Kampanye kita harus dengan kampanye dengan gembira, tidak membahas calon yang lain. Makanya, meskipun sekarang sudah Desember yang artinya Pilgub tinggal hitungan bulan, situasi di Jatim tetap sejuk,” kata dia.

Yang menarik, Anas mengaku program Smart Kampung yang kini sukses menjadikan pelayanan publik di desa-desa di Banyuwangi menjadi jauh lebih baik, juga akan menjadi salah satu bahan kampanye. ”Smart Village alias Smart Kampung ini menjadi modal saya dalam berkampanye,” aku pria yang oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarno Putri sebagai generasi milenial tersebut.

Menurut Anas, Smart Kampung menjadi bagian kampanye inspiratif yang akan dikampanyekan kepada publik Jatim. ”Ini bagi saya bukan akan. Tetapi sudah kami lakukan di Banyuwangi. Kampung yang smart itu penting,” kata Anas.

Kalau program Smart Village bisa berjalan di Jatim, maka masalah pelayanan dasar bisa diselesaikan di tingkat desa. Selanjutnya, desa bisa dimanfaatkan sebagai pusat pengembangan ekonomi digital. ”Karena infrastrukturnya sudah cukup. Ada wifi, fiber optic, CCTV, dan lain-lain,” tuturnya.

Selain smart kampung, Anas mengaku pihaknya telah menyiapkan beberapa format kampanye kreatif yang lain. Format kreatif tersebut khusus untuk menyasar pemilih milenial. ”Pemilih milenial ini punya ciri tersendiri. Kalau dibedah, ada kluster-klusternya. Ada yang sangat independen, ada juga yang lebih banyak ikut-ikutan. Semua dipetakan,” ujarnya.

Anas mengatakan, model kampanye kreatif dan inspiratif penting untuk membidik generasi muda yang populasinya cukup besar di Jawa Timur.(radar)