Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Supri Kampret Dihajar Timah Panas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

supri-kampret-dihajar-timah-panas

Terlibat Perampokan Gudang Garam

BANYUWANGI – Masih ingat kasus  perampokan disertai aksi kekerasan yang terjadi di kantor Gudang Garam di Rogojampi  akhir Mei 2016 lalu? Kemarin (01/11) polisi  kembali mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku. Dia adalah Supriyanto  alias Kampret, 35, warga Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Jember.

Dia ditangkap tim Resmob Polres Banyuwangi yang dikomandani Ipda Budi Susilo. Supriyanto ditangkap di rumahnya setelah lima bulan menjadi buron polisi. Untuk melumpuhkannya, polisi terpaksa memberikan timah panas di kaki pelaku karena berusaha kabur saat akan ditangkap.

Dengan penangkapan Supriyanto, jumlah pelaku perampokan di perusahaan rokok asal Kediri itu  yang sudah ditangkap berjumlah empat orang.  Sebelumnya, polisi telah berhasil mengamankan tiga pelaku. Mereka adalah Joko Purnomo,  20, oknum satpam, Mohamad Yusuf, 36, warga Desa Banjarejo, Kecamatan Gumukmas,  Jember, dan Anang Supriyanto, 26, Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Jember.

“Pelaku sudah  diamankan di sel tahanan. Pelaku lain sudah  dalam proses hukum lanjutan,” beber AKP Dewa Putu Prima Yogantara Parsana, Kasatreskrim Polres Banyuwangi, kemarin. Penangkapan Supriyanto itu bermula dari informasi yang  diperoleh polisi tentang kedatangan pelaku ke rumahnya.

Kabar itu ditindaklanjuti polisi dengan mengawasi rumah pelaku. Setelah meyakini kebenarannya, tim Resmob mulai merancang penyergapan. Pukul 02.30 polisi mengepung  rumah Supriyanto di Desa Kesilir.  Kehadiran petugas itu rupanya diketahui pelaku.

Pria bertubuh kekar itu pun berusaha kabur melalui jendela. Beruntung aksinya diketahui polisi. Tidak ingin buruannya kabur, polisi terpaksa mengeluarkan timah panas. Tembakan persis  di kaki kanan membuatnya tidak bisa kabur. Di hadapan petugas,  Supriyanto mengaku usai  menggarong kantor Gudang  Garam, dia kabur.

“Saya lari ke Bali,” akunya. Dalam aksi yang melibatkan delapan pelaku itu, Supriyanto berperan sebagai pencongkel  jendela. Dia juga mengikat tangan  Joko, satpam yang terlibat perampokan. Saat teman-temannya beraksi, Supri Kampret bertugas  mengawasi situasi di luar kantor.

Dalam aksi itu, para pelaku berhasil menggondol uang Rp 204 juta yang tersimpan dalam brankas. Supriyanto mendapat  bagian Rp 25 juta. “Saya hanya diajak,” kelit residivis kasus pencurian tahun 2013 di Jember tersebut.

Seperti diketahui, pada 26 Mei lalu gudang rokok Gudang Garam di Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, disatroni  kawanan rampok bermobil.  Diduga, perampokan itu terjadi pukul 02.30. Pelaku berjumlah  delapan orang mengendarai dua   mobil warna hitam.

Dua security yang bertugas malam itu dilumpuhkan pelaku dan mengalami luka sayatan  benda tajam di lengan. Para perampok itu beraksi dengan cepat dan rapi. Para pelaku  terlebih dahulu melumpuhkan dua security yang sedang jaga.

Kedua security yang mengalami  luka sayatan benda tajam itu  langsung dilarikan ke RSU PKU Muhammadiyah, Rogojampi.  Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp 204 juta yang  tersimpan di dalam brankas. Kemudian, kasus itu ditangani  Satreskrim Polres Banyuwangi   dan Polsek Rogojampi.

Selang beberapa bulan kemudian, tiga dari delapan perampok  tertangkap. Satu dari dua pelaku  merupakan pekerja di kantor  Gudang Garam tersebut. Dia adalah  Joko Purnomo, 24, oknum satuan   pengamanan (satpam) setempat. Selain bekerja sama dengan perampok, pria asal Jember itu berperan sebagai penunjuk lokasi.

Selain Joko Purnomo, polisi berhasil meringkus dua orang  lainnya. Mereka adalah Mohamad Yusuf, 36, warga Desa Banjarejo, Kecamatan Gumuk Mas, Jember, dan Anang Supriyanto, 26, Desa  Kesilir, Kecamatan Wuluhan,  Jember. “Mereka memiliki peran berbeda,” beber AKBP Budi Mulyanto, Kapolres Banyuwangi.

Dalam aksi itu, Joko Purnomo berperan sebagai “penggambar”  lokasi. Perannya sangat vital karena dia merupakan “orang dalam” di kantor Gudang Garam, Rogojampi. Sebagai security, Joko paham betul  kondisi tempatnya bekerja. Dia juga mengetahui posisi uang yang menjadi target buruan para  perampok, yakni uang tunai di  dalam brankas.

Keterikatan sesama  warga Jember membuatnya leluasa berkomunikasi. Demi melancarkan aksinya, mereka juga menggaet warga sekitar. Dia adalah Anang Supriyanto. Pria yang asli Jember dan tinggal di belakang kantor Gudang Garam  itu bertugas menyediakan logistik  untuk pelaku dan menjadi sopir  saat pelarian.

Logistik yang disiapkan, di antaranya senjata tajam jenis celurit dan tangga untuk menaiki pagar. Yang bertindak sebagai eksekutor adalah Mohamad  Yusuf dan empat orang lain yang  kini masih buron. Kasus itu terungkap berkat penangkapan Mohamad Yusuf.

Selain sebagai pelaku curas, dia  juga dikenal sebagai raja curanmor. Lewat nyanyiannya, polisi  mendapat dua nama pelaku lain yang kini berhasil dilumpuhkan. Keduanya adalah Joko Purnomo  dan Anang Supriyanto.  Dua nama terakhir memang sempat dicurigai polisi.

Pasalnya,  saat kejadian Joko Purnomo  mengaku sempat melawan  pelaku. Pria itu menyatakan pelaku membacok dirinya yang  menyebabkan tangannya terluka.  Usai menggarong uang milik Gudang Garam, pelaku kabur  ke arah Jember. Demi menghilangkan jejak, pelaku berganti mobil dari Suzuki Ertiga ke Daihatsu Grand Max.

Para pelaku  langsung membagi hasil jarahan,  masing-masing pelaku mendapat Rp 29 juta. (radar)