Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tahun 2018, Sentra Durian Bergeser ke Giri dan Kalipuro

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Akibat banyaknya bunga durian yang rontok sebelum masa panen, membuat hasil panen durian di Banyuwangi turun cukup signifikan di tahun 2017 kemarin.

“Tahun 2017 bisa dibilang khusus tanaman durian mengalami gagal panen di Banyuwangi. Penurun panen durian cukup signifikan. Produksi durian tahun 2016 yang mencapai 11.559 kuintal, merosot menjadi 1.193 kuintal,” jelas Kasi Hortikultura Dinas Pertanian Banyuwangi Eko Suyanto.

“Panen durian juga terjadi lebih awal pada tahun 2017 lalu. Karena jumlah panen yang sedikit, pada bulan Februari 2017, panen durian di Wilayah Banyuwangi sudah habis,” imbuhnya.

Akan tetapi tahun 2018, Dinas Pertanian Banyuwangi memprediksi panen raya durian akan terjadi di Banyuwangi. Seiring dengan tidak rontoknya bunga-bunga durian yang ada di lima kecamatan penghasil durian di Banyuwangi.

“Tahun ini panen raya durian kita prediksi akan terjadi di bulan Maret hingga Juni. Ini akan lebih banyak dari tahun sebelumnya,” ujar Eko Suyanto.

Sebaran wilayah yang akan menyumbang panen durian terbesar di tahun ini, jelas dia, kemungkinan akan berpindah. Jika sering kali disebut Kecamatan Songgon menjadi sentra penghasil buah durian terbesar, Eko memprediksi Kecamatan Giri dan Kecamatan Kalipuro akan menjadi penyuplai panen durian terbesar tahun 2018 ini.

“Tahun lalu Songgon di urutan kedua, pohon dari wilayah itu memang jumlahnya paling banyak sekitar 27.000 pohon tapi hasil panen hanya 374 kuintal. Berbeda dengan Kalipuro yang hanya memiliki sekitar 15.000 pohon, hasil panen mencapai 453 kuintal. Nah, tahun ini kami memperkirakan dari panen raya Kecamatan Giri dan Kalipuro akan menjadi penyumbang terbanyak,” imbuh Eko.

Berkurangnya jumlah panen dari Songgon sendiri menurut pemerhati durian merah itu karena banyaknya pohon besar yang ditebang. Selain itu beberapa pohon durian baru yang ditanam usianya masih sangat muda, sehingga masih belum bisa berbuah di masa panen kali ini.

“Bulan Maret 2018 nanti, kita prediksi peningkatan produksi kita cukup bagus. Jadi dari setiap hektare lahan durian bisa menghasilkan panen hingga 154 kuintal buah durian,” bebernya.

Terkait kualitas durian dari dua Kecamatan yaitu Giri dan Kalipuro, Eko mengatakan jika kualitasnya tidak jauh beda dari durian Songgon. Bahkan menurutnya, durian dari Desa Jambesari, Kecamatan Giri dan Kelurahan Telemung, Kecamatan Kalipuro saat ini memiliki kualitas yang cukup baik dengan variasi jenis yang beragam.

“Bulan ini sebenarnya sudah ada beberapa yang panen dari Giri dan Kalipuro, cuma belum banyak. Bulan ini juga berbarengan dengan panen durian di Bali, jadi kemungkinan yang dijual di pasaran banyak yang berasal dari Bali,” ungkapnya.

“Selama ini, Kecamatan Giri dan Kecamatan Kalipuro sebenarnya cukup banyak panen, hanya penjualnya sering berdagang di kawasan Licin. Karena menganggap pembeli lebih banyak di sana. Jadi dikira durian dari wilayah Licin,” pungkasnya.