Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tak Punya Biaya Berobat, 8 Tahun Terbaring di Kasur

BUTUH ULURAN TANGAN: Untuk berdiri, Husni harus dipapah ibunya.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
BUTUH ULURAN TANGAN: Untuk berdiri, Husni harus dipapah ibunya.

Delapan tahun hanya bisa terbaring di atas kasur. Itulah yang dirasakan Husni Mubarok. Remaja berusia 16 tahun itu divonis mengidap polio. Agar sembuh dari penyakit yang melumpuhkannya, keluarga Husni hanya bisa menunggu uluran tangan dermawan.
-SYAIFUDDIN MAHMUD, Banyuwangi-

MENGENAKAN kaus oblong warna putih, Husni terlihat asyik melihat tayangan televisi. Dia hanya terbaring lemas di atas kasur yang digelar di lantai ubin  rumahnya. Hanya televisi itu satu-satunya hiburan yang menemani remaja yang tinggal di Lingkungan Jogolatri, Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi, itu.

Remaja kelahiran 20 Agustus 1996 itu  tidak bisa ke mana-mana. Sehari-hari dia
hanya berada di dalam rumah. ”Gimana mau bermain, untuk berjalan saja susah. Ya beginilah tiap hari kondisi anak saya,” ujar Istikharoh, ibu kandung Husni. Oleh dokter, Husni memang divonis mengidap penyakit polio. Husni diserang polio sejak berumur 8 tahun.

Dulu, orang tuanya rajin membawanya ke rumah sakit atau puskemas terdekat untuk berobat. Namun, seiring berjalannya waktu, biaya untuk berobat pun habis. Maklum, biaya besar. Apalagi, sehari-hari bapak Husni hanya sebagai kuli di sebuah home industry paving tak jauh dari rumah-nya. ”Terus terang, untuk biaya berobat sudah tidak ada. Gimana lagi, kondisinya memang seperti ini,’’ kata Istikharoh pasrah.

Wartawan koran ini kemarin bertandang ke rumah Husni. Kondisi bocah itu memang memprihatinkan. Kaki dan ke-dua tangannya terus mengecil. Untuk berdiri saja, Husni harus dibantu orang tuanya. Suatu hari, Husni pernah hendak ke kamar mandi. Lantaran tidak ada yang membantu, dia terguling-guling di kamar mandi.

”Jatuh-bangun sudah biasa, Mas. Gimana lagi, berjalan saja susahnya bukan main,” ujar tetangga dekat Husni, Hilmi. Kepada wartawan koran ini, Hilmi bercerita panjang-lebar terkait sakit yang diderita Husni. Dulu, bocah tersebut sehat seperti anak sebayanya. Menginjak usia 8 tahun, Hus-ni mulai merasakan sakit di tubuhnya. Kadang panas dan diare. Ketika diperiksakan ke dokter, katanya tifus dan flu biasa.

Beberapa bulan kemudian baru terjawab bahwa Husni mengidap penyakit polio. ”Dulu selama tiga bulan rajin rawat jalan ke bidan dan rumah sakit. Sekarang nggak punya biaya, hanya pasrah di rumah saja,’’ jelas Hilmi. Pihak keluarga berharap ada perhatian pemerintah dan der-mawan untuk membiayai pen-gobatan Husni.

Yang pasti, pihak keluarga sudah ”angkat tangan” untuk biaya pengobatan bocah yang seharusnya sudah duduk di bangku SMP kelas XII itu. ”Kami hanya bisa pasrah. Mudah-mudahan ada yang peduli dengan kondisi anak saya,” harap sang ibu, Istikharoh. (RADAR)