Tanaman bakau, terang dia, semua bagiannya bisa diolah dan memiliki nilai ekonomis. Daun yang masih muda bisa dibuat keripik. “Daun bakau dicampur tepung, bisa jadi keripik,” katanya. Bukan hanya daun, Hendro menyampaikan kalau biji bakauyang selama ini hanya dibuang, sebenarnya bisa dibuat untuk kopi. “Kami mengembangkan untuk keripik dan kopi,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Menurut Hendro, pemanfaatan daun bakau menjadi keripik itu sangat mudah. Apalagi, rasa dasar daun yang sudah asin tidak perlu ditambah campuran garam. “Harus diberi tepung, karena asin sekali,” ungkapnya. Hendro mengaku untuk pendistribusian keripik dan kopi hasil karya warga itu, dilakukan dengan membentuk koperasi. Hanya saja, sampai saat ini belum mendapat perhatian daripemerintah. “Kami berharap pemerintah bisa membantu, terutama dalam promosinya,” harapnya. (radar)