Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tangkis Watudodol Ambrol

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Digerus Ombak, Abrasi Menyentuh Bibir Jalan Raya

KALIPURO – Ombak besar kembali menggerus plengsengan Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin malam (10/8). Saking derasnya ombak, tangkis sebelah selatan patung gandrung tersebut ambrol  dan nyaris menyentuh jalan  berasapal.

Peristiwa abrasi tersebut pernah terjadi sebulan lalu. Gerusan ombak mengakibatkan jembatan ambrol. Sebuah mobil yang sedang parkir di atasnya pun terjun ke laut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian Senin dini hari kemarin (10/8).

Padahal, jalur tersebut  masih sering dilewati kendaraan berat. Ditambah, sekitar dua meter dari jalan yang berongga itu berdiri sebuah tiang listrik. Kondisinya pun cukup memprihatinkan karena separo dari landasan tiang tersebut sudah habis dikikis ombak.

Rizal Wahyudi, 43, salah seorang  saksi mata mengatakan, ambrolnya  plengsengan tersebut berlangsung sekitar pukul 03.30 dini hari. Pria yang membuka warung tepat di bawah patung gandrung itu melihat pinggiran  jalan jatuh persis seperti tanah  longsor.

”Tidak ada suara gemuruh karena kalah keras dengan  suara ombak,” ujar Rizal. Indikasi ambrolnya jalan tersebut, lanjut Rizal, sudah terlihat sejak pukul 00.00. Ombak tinggi yang menghantam pinggiran jalan bertubi-tubi membuat beberapa  bagian jalan berjatuhan.

Dia  pun segera memperingatkan beberapa orang yang sedang duduk-duduk di tepi jalan. “Untung saja kejadiannya menjelang subuh. Saat malam banyak remaja yang duduk di atasnya. Biasanya kalau disuruh pergi mereka tidak mau,” kata Rizal.

Kejadian  itu, berdasar pengamatannya, terjadi karena getaran kendaraan bermuatan besar yang melintas diatasnya. Ditambah abrasi akibat ombak laut. Apalagi, kendaraan besar terkadang  masih nekat melalui jalan yang sudah dipasangi garis  pembatas tersebut.

“Kendaraan masih lewat terus, padahal sudah pernah ada yang terperosok, aspalnya juga tipis. Saya harap pemerintah segera mengatasi masalah ini,” ujarnya. Saksi mata lain, Musaiat, 73, menambahkan, tanah di bawah jalan tersebut memiliki kontur yang gembur.

Yang paling dikhawatirkan, selain kendaraan yang  ambles adalah tiang listrik yang ada di tepi jalan. “Kalau nanti   jatuh bisa menimpa orang, bisa  kena warung-warung juga, bisa kesetrum semua nanti,” kata kakek pemilik warung tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas PU, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono, mengaku langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya terkait masalah tersebut. Sebab, jalan Watudodol merupakan jalan nasional, maka yang bertugas menanganinya adalah Balai V.

Jika ditangani  Dinas PU Banyuwangi, Mujiono berpendapat bisa terjadi overlaping dana antara pusat dan daerah. Selain itu, karena proyek itu bersifat permanen, lebih baik jika menggunakan konsep yang lebih terencana. “Sementara dari kita ada pemasangan rambu, termasuk membuat jalan menjadi satu jalur.

Kemungkinan dua minggu lagi sudah ada penangangan dari pusat,” ujarnya. Sementara itu, Supervisor PLN  wilayah Banyuwangi, Satriyo Handoyo, berjanji akan mengambil langkah cepat dengan membangun fondasi tiang listrik.

Sebab, tiang tersebut membawa suplai listrik untuk seluruh wilayah Kecamatan Wongsorejo. “Jika roboh nanti akan berpengaruh ke tiang-tiang di sebelahnya. Kita sudah turunkan tim supaya tidak sampai roboh,” kata Satriyo. (radar)