Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Terbantu Go-Food, Omzet UMKM Kuliner di Banyuwangi Melejit 2 Kali Lipat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Media pemasaran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner lokal di Banyuwangi bertambah. Berkolaborasi dengan aplikasi layanan on-demand, pemilik warung, depot, rumah makan, dan sebagainya, terbantu promosi sekaligus dapat memasarkan produk secara online.

SIGIT HARIYADI, Banyuwangi

HALAMAN depan Gedung Wanita Paramita Kencana, Banyuwangi penuh sesak. Laki-laki, perempuan, tua maupun muda tumplek blek di lokasi tersebut Jumat siang kemarin (15/120.
Sebagian warga tampak menyaksikan sajian tari tradisional. Namun, sebagian besar yang lain terlihat berkerumun di depan puluhan stan makanan dan minuman yang berada di lokasi itu.
Ya, kala itu tengah digelar Pesta Kuliner Go-Food di kompleks Gedung Wanita Banyuwangi. Pesta Kuliner ini berlangsung hingga Minggu besok (17/12).
Beragam makanan dan minuman yang menggugah selera tersaji pada pesta kuliner kali ini. Makanan dan minuman itu merupakan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal Banyuwangi.
Lutfi Nuroniah, salah satu pelaku UMKM mengaku sengaja menutup tempat usahanya untuk membuka stan di Pesta Kuliner Go-Food tersebut. Perempuan yang karib disapa Vivi, ini mengatakan dirinya mengikuti Pesta Kuliner lantaran telah bekerja sama alias menjadi merchant Go-Food sejak sekitar 1,5 bulan terakhir. 

Vivi menuturkan, sebelum bekerja sama dengan Go-Food, omzet usaha kuliner miliknya, yakni ”Cemal-cemil Vivi Salon” sebesar Rp 500 ribu per bulan. Maklum, selain merupakan usaha sampingan, lokasi kuliner itu tidak berada di jalan raya.

Usaha kuliner yang menyediakan aneka kudapan, seperti tahu crispy, pismuth alias pisang selimut, dan stik kentang, itu dijalankan Vivi di satu tempat dengan usaha salon miliknya, yakni di Jalan Kalilo, Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi.

”Karena mungkin tidak banyak yang tahu, omzet Cemal-cemil sangat sedikit. Namun, setelah bekerja sama dengan Go-Food, omzet usaha saya terus naik. Omzet Cemal-cemil Vivi Salon naik menjadi Rp 1 juta lebih per bulan atau dua kali lipat dibanding sebelumnya,” akunya.

Hal senada dilontarkan Esti Kawuri. Owner Depot Kawuri, ini mengaku telah bekerja sama dengan Go-Food sejak sebulan terakhir. ”Dampaknya terhadap usaha saya sangat bagus,” kata dia.

Menurut Esti, dampak tidak langsung bekerja sama dengan platform pemasaran online tersebut adalah bantuan promosi. ”Go-Food membantu mempromosikan produk saya,” tuturnya.

Selain dampak tidak langsung, imbuh Esti, dampak langsung kerja sama dengan Go-Food terasa dengan peningkatan omzet depot miliknya. Dalam sepekan pesanan makanan via Go-Jek bisa mencapai ratusan. ”Biasanya saat hujan depot agak sepi. Namun setelah bekerja sama dengan Go-Food, hujan pun depot ramai. Banyak yang pesan secara online lewat Go-Food,” akunya.

Meirna, pelaku UMKM kuliner yang lain mengatakan, dalam sehari dia mendapat pesanan lewat Go-Food paling sedikit 15 sampai 20 kali. Karena itu, omzet usaha Salad Buah yang dia geluti pun naik cukup signifikan. ”Sekali pesanan bisa mencapai lima sampai sepuluh bungkus,” ujarnya.

Yang menarik, Meirna mengaku dirinya pernah iseng-iseng bertanya kepada driver Go-Food dari mana pesanan itu berasal. ”Ternyata, orang yang memesan adalah tamu hotel berbintang yang ada di Banyuwangi,” pungkasnya.(radar)