Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Terkait Pilgub Jatim, Ketua PWNU: Jaga Etika, Hindari Saling Cela dan Fitnah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ketua PWNU Jatim, KH M Hasan Mutawakkil Alallah saat memberikan sambutan di podium Aula PCNU Banyuwangi

BANYUWANGI – Nahdlatul Ulama (NU) berharap, pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang berjalan aman dan tetap menjaga persaudaraan antar warga, menyusul kedua pasangan Calon Gubernur merupakan kader NU.

Hal ini di sampaikan oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH.Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, usai meresmikan gedung kantor PCNU Banyuwangi, Kamis (21/12).

“Menyalurkan aspirasi politik itu merupakan individu seluruh warga negara termasuk para kiyai, ulama dan kader NU. Silahkan mereka menggunakan aspirasi politik sesuai dengan pilihannya,” ujar Mutawakkil.

Dia berpesan kepada jajaran pengurus NU, jika ada perbedaan aspirasi politik maka di harapkan tidak sampai merusak Ukhuwah Nahdiyah maupun Ukhuwah Fatoniyah. Pasalnya kata Mutawakkil, apabila persaudaraan sudah terobek karena perbedaan aspirasi maka di nilai akan sangat sulit tidak mudah untuk merajutnya kembali.

“Saya harap kepada para kontestan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Jawa Timur untuk menggunakan etika dan akhlak, agar tidak saling mencela, mencaci serta memfitnah apalagi membuka aib pesaingnya, karena itu di anggap dosa,” ujarnya.

Mutawakkil meminta, kedua pasangan calon untuk memaparkan berbagai program dan visi misinya karena mayoritas aspirasi warga NU beserta para ulama dan kiyai di tujukan kepada kader NU yang sudah terproses.

Dia menegaskan, walaupun berbeda aspirasi namun harus tetap menjaga persaudaraan sesama warga NU dan anak bangsa. Lebih lanjut Mutawakkil mengatakan, di lihat dari semangat kader NU untuk menggunakan hak pilihnya melalui aspirasi politik pada pesta demokrasi Pilkada Jawa Timur ini di nilai sangat luar biasa, karena mereka berkeyakinan bahwa calon calon yang muncul saat ini adalah murni kader NU.

“Di akui, banyak perbedaan aspirasi politik dari warga NU maupun masyarakat, tapi mereka bersandar pada arahan juga fatwa petunjuk dari para kiyai dan ulama baik di lingkungan Pondok Pesantren maupun di struktur NU,” papar Mutawakkil.

Yang pasti, para calon pemimpin yang akan berlaga di Pilkada Jawa Timur tersebut di harapkan benar benar berkomitmen terhadap apa yang sudah di amanahkan para kiyai dan ulama.

“Juga segala program dan kebijakannya harus bermuara pada kemaslahan umat dan masyarakat atau pro rakyat,” pungkas Mutawakkil.

Seperti di ketahui, Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur di ramaikan oleh 2 pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubenur. Yakni Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas, dan Khofifah Indah Parawansa berpasangan dengan Emil Dardak.

Sementara, Syaifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas serta Khofifah Indah Parawansa merupakan kader NU murni.

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas mengaku, pihaknya bersama Gus Ipul menerpakan politik yang gembira dan harus beretika. Dalam artian, dirinya tidak pernah mengomentari pasangan calon yang lain dan lebih focus pada berbagai program yang akan dikerjakan ke depan.

“Yang cukup membanggakan, banyak kepala desa di daerah mataraman akan datang ke Banyuwangi untuk melihat apa yang sudah di kerjakan oleh Pemkab Banyuwangi,” ungkap Anas.

Salah satunya mengunjungi Mall Pelayanan Publik, untuk melihat secara langsung proses pelayanan yang berada di satu ruangan tersebut. Juga akan mengunjungi beberapa desa yang sudah menerapkan program Smart Kampung.

Berbagai keberhasilan Banyuwangi ini akan kami terapkan di berbagai Kabupaten dan Kota di Jawa Timur yang daerahnya memungkinkan untuk mengerjakan program program itu,” tutur Anas.