Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Terkena Ledakan Bom Ikan, Perampok Ini Térancam Buta

Abdul Azis yang wajahnya rusak kena ledakan bom ikan didorong pakai kursi roda menuju ruang perawatan di RSUD Genteng, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Abdul Azis yang wajahnya rusak kena ledakan bom ikan didorong pakai kursi roda menuju ruang perawatan di RSUD Genteng, kemarin.

Proyektil Bersarang di Perut

GENTENG – Dua pelaku perampokan di rumah Slamet Ruhaini, 47, di Dusun/Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, yang terluka karena ledakan bom ikan, Abdul Aziz, 41, dan luka tembakan misnatun, 41, hingga kemarin (14/9) masih menjalani perawatan di RSUD Genteng.

Kedua tersangka yang di tempatkan di ruangan khusus itu, kondisinya masih belum membaik. Misnatun yang terluka tembak di kaki kanan dan dan pinggang, nafasnya terlihat sesak. “Tadi kitarontgen lagi, ada proyektil di perut,” cetus Humas RSUD Genteng dr. Sugiyo Sastro.

Dari hasil rontgen itu, terang dia, tersangka yang tinggal di Desa Remban, Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso, akhirnya dilakukan operasi untuk pengambilan proyektil yang ada di dalam perut. “Proyektil dalam perut harus diambil,” katanya.

Dari hasil operasi yang dilakukan, terang dia, ditemukan proyektil pada usus halus tersangka. Dalam operasi itu, proyektil berhasil diambil. “Lalu oleh tim bedah RSUD Genteng dilakukan eksplorasi dan bisa ditutup lagi,” terangnya.

Selain itu, lanjut dia, dalam operasi yang dipmnpin dr. Ali Mansyur SP.B, itu juga menemukan luka pada dada kiri. Luka memar itu mengakibatkan paru-parunya mengalami pendarahan. “Tadi dilakukan pengambilan darah hingga 900 cc,” ungkapnya.

Untuk tersangka Abdul Aziz, masih kata dia, mengalami luka yang cuku parah, terutama di tangan kiri dan matanya akibat terkena ledakan bom bondet yang dibawa. “Lukanya cukup parah, harus jalani perawatan khusus,” ujarnya.

Dokter Sugiyo menyebutkan pada tangan kiri itu, membuat jari-jari tangannya rusak. Sedang kedua matanya, mengalami trauma cukup berat. “Yang parah itu matan kanan, tapi mata kiri juga kena,” ungkapnya.

Akibat terkena ledakan bom itu, jelas dia, penglihatan kedua mata Aziz bisa terganggu. Malahan, kedua matanya terancam buta. “Masih terus kita pantau perkembangannya, tapi kedua matanya mengalami trauma,” cetusnya.

Dalam perawatan pasien khusus ini, terang dia, yang membuat repot belum ada satu pun keluarga yang datang baik dari keluarga aziz maupun Misnatun. Padahal, untuk tindakan medis yang dilakukan perlu mendapat persetujuan dari keluarga. ” Kita harap keluarga bisa datang,” katanya.

Meski terluka cukup parah, dokter Sugiyo menyebut kedua pasien yang menjadi tersangka perampokan itu kondisinya sadar. “Kedua pasien itu sudah sadar kok,” ungkapnya pada Jawa  Pos Radar Genteng kemarin sore (14/9).

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi perampokan menggegerkan warga Desa Kepundungan, Kecamtan Srono, Rabu dini hari (13/9). Para pelaku yang berjumlah tujuh orang dengan senjata celurit, senjata api (senpi) yang diduga mainan, dan bom rakitan, mengobok-obok rumah Slamet Rohaini, 47, warga setempat.

Dalam aksinya, para pelaku gagal membawa kabur harta korban. Empat perampok berhasil ditangkap, dan tiga lainnya melarikan diri. (radar)