Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Terserang DBD, TKI Banyuwangi Meninggal di Singapura

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sugiman menunjukan foto anaknya Fina Fatmasari yang meninggal di Singapura.

MUNCAR Kabar duka kembali datang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sedang bekerja di luar negeri. Fina Fatmasari, 20, asal Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, pada Rabu (17/5) meninggal di Singapura karena terkena demam berdarah dengue (DBD).

Kabar Fina meningal di tempatnya bekerja itu, disampaikan oleh orang tuanya, sugiman, 56, dan Sugirah, 52, kemarin (18/5). “Hampir dua bulan dia (lina) tidak memberi kabar, tiba-tiba saya mendapat kabar seperti ini (meninggal) kata sugiman.

Saat dikabari putrinya meninggal, sugiman mengaku sedang merumput di sawah. Saat itu, didatangi oleh Kepala Dusun (Kadus) Tegalpare, Desa Wringin Putih, Komar. “Saya oleh pak Kadus diajak pulang, awalnya saya juga tidak mau karena pekerjaan belum selesai,” ujarnya .

Saat menjemput di sawah, terang dia, Komar tidak menceritakan apa-apa. Setiba di rumah, ternyata sudah ada Heri, orang yang dulu memberangkatkan Fina ke Singapura. “Saya langsung tanya ke Heri kabar Fina, dan diberitahu kalau anak saya itu meninggal karena sakit,” ungkapnya.

Menurut sugiman, putrinya yang bekerja sebagai perawat bayi itu sudah dua tahun menjadi TKI. Sebelum meninggal karena terserang DBD, sempat dirawat di salah satu rumah sakit selama tiga hari.

“Mendengar kabar itu, saya langsung lemas, meningalnya itu Rabu malam (17/5),” cetusnya. Meningalnya Fina ini, langsung dilaporkan pemerintah desa untuk diteruskan ke Pemkab Banyuwangi, agar membantu proses pemulangan.

“Harapan kami dimakamkan di kampung halaman, semoga saja pemulangan putri saya bisa lancar,” harapnya. (radar)