Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Terseret Arus, Bocah SD di Ditemukan Tewas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tim-gabungan-mengevakuasi-tubuh-bocah-SD-yang-ditemukan-tewas-akibat-hanyut-di-sungai-Kalibaru,-Pesanggaran,-Banyuwangi,-Minggu-29-Mei-2016.

PESANGGARAN – Ni Komang Resi Prakdana, 11, asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pesanggaran yang dinyatakan hilang pada Sabtu (28/5) saat mandi bersama beberapa temannya di sungai Kalibaru yang tidak jauh dari rumahnya,  ditemukan sudah meninggal kemarin pagi (29/5).

Korban yang masih duduk di kelas V salah satu SDN yang ada di Kecamatan Pesanggaran, itu  di temukan sekitar pukul 07.00, di  sungai yang berjarak sekitar dua  kilometer dari lokasi kejadian,  tepatnya di Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung.

“Saat ditemukan korban sudah meninggal,” cetus Kapolsek Pesanggaran, AKP Sudarsono. Kapolsek menyebut, sejak korban  itu dilaporkan hilang karena hanyut  di sungai Kalibaru, anggotanya bersama TNI, Tagana, dan BPBD  Banyuwangi melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai.

“Setelah  ditemukan, korban langsung kita  evakuasi dan dibawa ke Puskesmas Pesanggaran,” ungkapnya. Menurut kapolsek, saat ditemukan itu ada luka di bagian wajah dan beberapa bagian tubuh korban.  Luka lebam di bagian wajah itu, diduga akibat benturan dengan  ebatuan selama hanyut di sungai.

“Luka di wajah diduga juga gigitan binatang sungai,” ungkapnya. Kapolsek membeberkan, korban itu hilang sekitar pukul 14.00 pada  Sabtu (28/5). Saat itu, Ni Komang mandi bersama empat temannya. Saat mandi itu, tiba-tiba debit air di  sungai tinggi hingga mereka hanyut.

“Dari empat anak itu, tiga hanyut dan  dua berhasil lari,” terangnya. Dari tiga anak yang hanyut itu, masih kata dia, dua di antaranya berhasil menepi dan menyelematkan diri. Sedang korban, tetap hanyut dan hilang. “Warga sebenarnya langsung melakukan pencarian,  tapi tidak ketemu,” jelasnya.  

Pernyataan itu juga dibenarkan oleh tim dari anggota Puslatpur Marinir, Lampon, Kecamatan Pesanggaran yang ikut melakukan pencarian bersama BPBD dan Tagana. “Di sungai banyak bebatuan yang cukup besar,” terang  Kapten (mar) Venny T Wuaten dari  Puslatpur Marinir, Lampon.  

Menurut Venny, upaya pencarian korban yang hanyut di sungai itu, sempat mengalami kesulitan karena bebatuan yang banyak itu. Selain itu, juga karena air sungai yang keruh. “Sungai banyak cerukannya,” ungkapnya.  Saat mendapat laporan korban hilang setelah mandi bersama  anggotanya, pihaknya langsung turun  ke sungai. Upaya pencarian sempat dihentikan karena air sungai terus  membesar.

“Malam hari debit air di  sungai tambah besar, dan pencarian kita hentikan,” katanya. (radar)