BANYUWANGI – Penangkapan salah satu musisi Banyuwangi, Slamet Riyadi alias Mamang, 50,terus didalami penyidik Satnarkoba Polres Banyuwangi. Selain senjata api yang ditemukan di rumahnya Perum Kalirejo saat penangkapannya. Polisi kini juga tengah mengusut asal-usul sabu yang ditemukan di rumah musisi yang familiar berduet dengan sejumlah musisi kawakan di Banyuwangi itu.
Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyo Budi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mendalami asal-usul sabu tersebut. Ini diduga melibatkan jaringan narkoba yang selama ini sudah masuk dalam pantauan polisi. “Asal-usulnya masih kami dalami,” bebernya.
Sumber koran ini menyebutkan, asal-usul sabu berasal dari teman dekat Mamang. Pria tersebut disebut-sebut sebagai tokoh berpengaruh di Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo. Transaksi sabu dilakukan di rumah tokoh tersebut.
Termasuk saat menggeledah rumah kenalan Mamang tersebut, polisi hanya menemukan bekas klip yang diduga berisi pernah terisi sabu. Temuanini menjadi petunjuk polisi dalam memburu pemilik sabu yang kini dimiliki oleh salah satu musisi Banyuwangi tersebut.
Di sisi lain, ada sedikit pengakuan menarik dari Mamang. Khususnya terkait alasan pelakumenggunakan zat psikotropika tersebut. Dari pengakuannya didepan penyidik, Mamang mengaku menggunakan sabu itu untuk alasan kreativitas.
Dengan mengonsumsi sabu menjadi sumber inspirasi dalam berkarya. Seperti diberitakan kemarin, seorang musisi sekaligus pelaku seni Banyuwangi, Slamet Riyadi alias Mamang, 50, Selasa (29/11) malam kemarin. Pria yang memiliki wajah khas berkumis panjang dan rambut gondrong ini ditangkap tim Resnarkoba Polres Banyuwangi di rumahnya, Perum Kalirejo Permai, Blok C, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.
Mamang ditangkap dengan barang bukti empat paket sabu seberat 0,41 gram dan tujuh klip plastik bekas sabu. Bukan itu saja, polisi juga menemukan sebuah senpi rakitan berjenis revolver. (radar)