Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Terus Memungut Sampah Agar Lingkungan Tak Kumuh

SAHABAT SAMPAH: Hariyadi mendorong gerobak di TPS Kelurahan Sobo.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SAHABAT SAMPAH: Hariyadi mendorong gerobak di TPS Kelurahan Sobo.

Tugas berat selalu diemban para petugas kebersihan setiap menjelang sampai perayaan Idul Fitri berakhir. Pemicunya, pada periode tersebut volume sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga meningkat signifikan. S

-IGIT HARIYADI, Banyuwangi-

PAGI itu (26/8), seorang laki-laki tampak mencuci gerobak di tepi jalan Kepiting, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Meski warna kuningnya sudah cukup pudar, tetapi nyaris bisa dipastikan gerobak itu merupakan gerobak sampah. Ditemani rerimbunan daun pohon yang tumbuh di tepi jalan raya tersebut, laki-laki itu sesekali menoleh ke arah wartawan koran ini.

Maklum, sejak beberapa menit sebelumnya wartawan koran ini terus melihat aktivitas yang dia lakukan. Setelah mendekat dan mengajak laki-laki itu berkenalan, barulah diketahui bahwa laki-laki bernama Hariyadi, 46, tersebut merupakan salah satu petugas kebersihan yang sehari- hari bertugas memungut sampah di pemukiman warga Kelurahan Sobo dan sebagian Kelurahan Kebalenan.

Hariyadi mengungkapkan, dia harus rutin membersihkan gerobak yang sehari-hari dia gunakan untuk men- gangkut sampah tersebut. Sebab jika banyak sisa sampah yang menempel di bodi salah satu sarana dia mencari nafkah itu, dia sendiri akan risih. “Jangankan orang lain yang melihat. Saya sendiri juga risih kalau gerobak ini kotor. Apalagi sampai menimbulkan bau tidak sedap,” ungkapnya.

Laki-laki berkumis ini tidak memungkiri bahwa setiap perayaan Idul Fitri, volume sampah yang dihasilkan warga Banyuwangi mengalami peningkatan. Bahkan dikatakannya, sebenarnya volume sampah khususnya sampah organik sudah mulai meningkat sejak awal Bulan Ramadan. “Jika di hari-hari biasa tidak banyak sampah berupa kulit degan (kelapa muda) dan timun suri.

Selama Ramadan kan banyak warga yang membuat es degan dan sejenisnya,” ujar warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi tersebut. Dijelaskan, pada hari-hari normal dia biasa mengangkut 1,5 gerobak sampah yang dia pungut dari rumah-rumah warga di wilayah kerjanya. Namun, sejak awal bulan Ramadan, setiap hari dia dua gerobak sampah.

Menurut Hariyadi, puncak membeludaknya sampah terjadi pada hari kedua Idul Fitri. Kala itu, dia harus mengangkut dua gerobak sampah penuh muatan sampah. “Saking penuhnya. Saya harus menekan sampah yang ada di tumpukan atas agar lebih padat. Sehingga tidak berceceran di jalan,” tuturnya. Di luar bulan Ramadan dan Idul Fitri, tugas berat memang tetap diemban petugas kebersihan seperti Hariyadi.

Bayangkan saja, setiap hari dia sudah mulai bekerja memungut sampah sejak pukul 05.30. Itu dia lakukan lantaran sebelum pukul 09.00, sampah tersebut harus sudah sampai di tempat pembuangan sementara (TPS) Kelurahan Sobo. Dari TPS Sobo, sampah- sampah itu diangkut truk menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Bulusan.

Tidak berhenti sampai di situ, setelah pukul 09.00 dia harus kembali memungut sampah di rumah warga yang sebelumnya belum sempat dia angkut. Menurut Hariyadi, jika sampah-sampah itu dibiarkan menginap di rumah penduduk, keesokan harinya dia malah kerepotan. “Karena sampah bisa menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap,” ulasnya.

Sekadar tahu, selama Lebaran volume sampah yang dihasilkan warga Banyuwangi mengalami peningkatan sekitar 10 persen sampai 15 persen. Pada periode tersebut, sampah organik yang notabene dihasilkan oleh aktivitas masak-memasak jauh lebih dominan dibanding sampah anorganik. Pada hari-hari normal, jumlah sampah yang diproduksi warga Kota Gandrung sekitar 500 ton per hari.

Namun, sejak H minus satu Lebaran, jumlah sampah yang dihasilkan warga meningkat signifikan menjadi 600 ton per hari. “Yang dominan adalah sampah organik. Sebab, kuantitas masak-memasak yang dilakukan warga sangat tinggi,” papar kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkab Banyuwangi, Arif Setiawan saat diwawancarai di sela halal-bihalal dengan Bupati Abdullah Azwar Anas, Kamis (23/8) lalu. (radar)