Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiba dari Taiwan, Jamiyatun langsung Masuk RSUD

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jamiyatun,-TKW-asal-Dusun-Secawan-Kidul,-Desa-Dadapan,-Kecamatan-Kabat,-bertemu-Fatimah,-ibu-kandungnya,-di-RSUD-Blambangan-setelah-2,7-tahun-berpisah.

BANYUWANGI – Jamiyatun, 36, tenaga kerja Wanita (TKW) asal Dusun Secawan Kidul, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, yang dikabarkan  sakit di Taiwan akhirnya pulang ke Banyuwangi. Kemarin pagi (4/4) Jamiyatun didampingi petugas dari Dinas Sosial dan tenaga Kerja (Dinsosnaker) langsung dimasukkan ke UGD RSUD Blambangan.

Saat tiba kondisi Jamiyatun tampak lemah. Tubuhnya terlihat sangat kurus dengan balutan kaus belang-belang. Setelah satu jam berada di UGD, ibu dua anak anak itu dipindah ke ruang kandungan RSUD Blambangan. Kepada  Jawa Pos Radar Banyuwangi, Jamiyatun menceritakan dirinya sudah merasakan sakit sekitar  enam bulan lalu.

Saat itu dirinya mengalami siklus menstruasi yang tidak lazim. Dua bulan pertama terjadi keputihan, lalu dua bulan menstruasi, dan kembali menstruasi dua bulan kemudian. Saat itu, Jamiyatun  mengaku sudah merasakan  sakit di daerah perut.

Puncaknya adalah ketika dirinya semakin tidak kuat dan memutuskan pulang pada Kamis (24/3) lalu. Saat itu wanita yang mengaku berpindah pekerjaan selama 3 kali itu tidak diperbolehkan terbang ke Indonesia karena kondisinya tidak fit.

Sehingga, dia harus dirawat di  rumah sakit Taoyuan General Hospital Taiwan selama kurang lebih 9 hari. Sampai akhirnya pada Minggu (3/4) Jamiyatun bisa berangkat ke Indonesia. “Sakitnya sudah terasa lama, tapi saya tahan. Baru setelah terasa tidak kuat, saya langsung pulang,” ujarnya sembari menahan sakit.

Sementara itu, dr. Haris SpOg, spesialis kandungan RSUD Blambangan, mengatakan Jamiyatun positif kanker serviks. Kepastian itu berdasar hasil pemeriksaan medis sementara. Namun, dia belum bisa menyatakan Jamiyatun  tergolong stadium berapa. Namun, secara fisik Jamiyatun  masuk kategori stadium 4.

Terkait perawatan, lanjut Haris, RSUD Blambangan belum memiliki fasilitas penanganan kanker. Sehingga, kemungkinan besar Jamiyatun akan dirujuk  ke rumah sakit lebih besar, seperti RS Saiful Anwar, Malang, atau  RS dr. Soetomo, Surabaya.

“Di  sini belum ada dokter onkologi, jadi nanti kemungkinan akan  dirujuk. Tapi selama di sini kita akan bantu pemulihan keadaannya supaya lebih baik,” kata Haris. Penanganan kanker tergantung stadium penderita kanker.

Stadium 0-1 hanya diperlukan tindakan operasi. Sedang stadium 2-3 diperlukan operasi plus radiologi dan kemoterapi. Stadium 4, tindakan medis hanya dilakukan secara valiatif, yaitu hanya untuk mengurangi rasa sakit dan menambah semangat  hidup pasien. (radar)