Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiba-Tiba Ambruk, Rumah Kakek Miskin di Srono Dibangun Secara Gotong Royong

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Warga gotong royong membenahi rumah Naserik di Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, kemarin (6/5).

SRONO – Rumah Naserik, 87, kakek miskin asal Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono yang ambruk, dibangun warga secara gotong royong, Minggu (6/5/2018) kemarin. Untuk membangun rumah itu, dilakukan warga dengan swadaya.

Rumah Naserik yang memang tidak layak huni, pada Kamis sore (4/5) ambruk rata dengan tanah karena bahan bangunan seperti bambu sudah banyak yang dimakan rayap. “Kita bangun kembali, dengan dana swadaya masyarakat,” ujar Camat Srono, Gatot Suyono.

Menurut Gatot, bangunan rumah yang ambruk itu dibersihkan. Dana dari swadaya, rumah kakek miskin itu dibangun seperti bedah rumah. “Dibangun seperti bedah rumah,” katanya.

Sementara itu, Naserik mengaku sangat senang melihat rumahnya dibangun lagi. Dia juga suka dengan keguyuban dan semangat masyarakat yang peduli dengannya. “Saya sangat berterima kasih kepada semua masyarakat yang peduli dengan saya,” ujarnya.

Naserik menyebut rumahnya yang ambruk itu memang sudah tua dan tidak layak huni. Namun karena terbelilit ekonomi, dia lebih memilih bertahan hidup di gubuk yang reyot tersebut. “Mau bagaimana lagi, terpaksa tetap bertahan,” ungkapnya.

Saat warga kerja bakti itu, ada salah satu Warga negara asing (WNA) yang kebetulan lewat. WNA dari Jerman itu tertarik dengan keguyuban dan semangat masyarakat yang saling membantu dan membangun rumah Naserik tersebut.

“Ini sangat menarik, saya kagum kerjasama masyarakat Banyuwangi,” ungkap WNA yang mengaku bernama Peter Marvel.

Seperti yang diberitakan harian ini sebelumnya, rumah milik Naserik, 87, di Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, tiba-tiba ambruk dan rata dengan tanah pada Kamis sore (4/5). Beruntung, dalam kejadian itu duda berusia lanjut itu selamat.

Saat rumahnya ambruk, Naserik yang tinggal sendirian itu sebenarnya berada di rumah. Dia sedang tiduran di salah satu kamar. “Saya tertolong oleh lemari, kebetulan saya tidurnya dekat lemari,” katanya.

Naserik mengaku rumah yang ditempati itu, memang sudah tua. Sebagian bangunan dari bambu dan kayu, sudah banyak yang dimakan rayap. Tanah yang ditempati untuk rumah, itu bukan miliknya, tapi pinjam ke warga sekitar.

“Memang rumah ini sudah tua, bambunya banyak dimakan rayap,” ungkapnya.