Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tidak Berani Diisi Full, Maskapai Berharap Runway Segera Rampung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BLIMBINGSARI – Armada baru Citilink, pesawat berukuran lebih besar yakni jenis Airbus A-320 untuk rute Jakarta- Banyuwangi sudah terbang sejak 9 Agustus 2018 lalu. Kehadiran pesawat berkapasitas 180 kursi itu menggantikan armada Boeing 37-500 yang memiliki kapasitas 120 orang penumpang.

Jumlah penumpang pasca-beroperasinya pesawat tersebut juga meningkat dari keterisian (load factor) rata-rata 80 persen. Meski demikian, penerbangan dari Banyuwangi ke Jakarta belum optimal. Pihak maskapai belum mengoptimalkan secara penuh kapasitas tersebut. Citilink membatasi penumpang pesawat di bawah kapasitas maksimal.

”Kita maksimalkan sampai 150 seat,” ucap District Sales Manager Citilink Banyuwangi Dadang Teguh Setiawan.

Perlakuan ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan teknis penerbangan. Mengingat panjang runway untuk jenis pesawat Airbus masih kurang panjang. Namun, untuk rute dari Jakarta ke Banyuwangi, isian tersebut bisa dipenuhi. ”Kalau dari sini tidak penuh, kalau dari Jakarta masih bisa diisi penuh,” terangnya.

Dadang mengungkapkan, setelah pelebaran dan penambahan panjang runway mencakup lebar 45 meter dan panjang 2.500 meter serta kekuatan lintasan sebesar 56 PCN selesai. Pesawat tersebut akan mampu membawa penumpang dalam kapasitas maksimal. Hal ini juga bersamaan dengan rencana pembukaan bandara Internasional Banyuwangi.

”Kita berharap lintasan segera rampung, agar kita bisa beroperasi secara total,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, peningkatan fasilitas Bandara Banyuwangi terus dikebut. Sudah beberapa hari lalu, kegiatan pengerjaan landasan pacu (runway) dimulai.

Manager Maintenance Facility Bandara Banyuwangi Andry Lesmana mengungkapkan, saat ini pengerjaan apron terus dilakukan. Sedangkan untuk penambahan kualitas dan kuantitas runway sudah dimulai sejak tiga hari lalu. ”Apron sudah 80 persen. Kalau overlay runway sudah tiga hari pengerjaannya,” ucapnya.

Saat ini pengerjaan tersebut memang dilakukan dengan cepat. Hal ini untuk mengejar target agar penerbangan internasional bisa dilakukan akhir tahun ini. ”Targetnya akhir September sudah selesai,” imbuhnya.

Dalam tiga hari ini, para pekerja sudah melakukan penebalan runway. Semua pekerjaan dilakukan bersama-sama secara maraton siang dan malam. ”Kalau apron 24 jam, kalau runway 12 jam kita kerjakan,” jelasnya.

Proses pembangunan dan perluasan ini dipastikan akan berjalan baik. Mengingat semua kebutuhan material sudah tersedia dan tinggal mengolah. ”Material insya Allah diambil dari Banyuwangi,” ucapnya.

Sedangkan untuk pemenuhan kelengkapan fasilitas bandara internasional, pihak Angkasa Pura 2 selaku pengelola Bandara Banyuwangi saat ini terus melakukan pembahasan dengan pemerintah Banyuwangi. Hal ini terkait rencana penggunaan gedung milik pemerintah yang rencananya akan difungsikan untuk terminal internasional. Selain itu terkait pemenuhan persyaratan seperti bea cukai, imigrasi, karantina, dan juga kesehatan.

”Perlu ada koordinasi segala fasilitas kaitannya customs, immigration, dan quarantine serta kantor kesehatan pelabuhan,” kata Andry Lesmana.