Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiga Hingga Lima Hari ke Depan Wilayah Banyuwangi Berpotensi Cuaca Ekstrem

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: TIMES Indonesia

BANYUWANGI – BMKG Kelas III Banyuwangi memprakirakan tiga hingga lima hari kedepan wilayah Banyuwangi berpotensi terjadinya cuaca ekstrem dengan hujan lebat dan disertai angin kencang. Masyarakat pun diminta mewaspadai beberapa titik rawan bencana.

“Bulan januari ini wilayah Banyuwangi sudah memasuki musim penghujan dengan intesitas hujan ringan hingga lebat, disertai angin kencang dan petir,” kata Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi Ibnu Haryo seperti dilansir dari TIMES Banyuwangi, Selasa (7/1/2020).

Menurutnya, ada potensi terjadinya cuaca ekstrem dalam 3 hingga 5 hari kedepan yaitu diperkirakan antara tanggal 7 hingga 15 Januari 2020, karena ada potensi terbentuknya bibit siklon tropis di Selatan Nusa Tenggara.

“Bibit siklon tropis ini yang menyebabkan pertemuan masa udara di wilayah Jawa dan tumbuhnya awan konfektif, kemudian meningkatkan kecepatan angin, sehingga menyebabkan cuaca ekstrem,” jelas Ibnu.

“Dipengaruhi lagi dengan ditambahnya faktor sirkulasi MJO (Madden-Julian Oscillation) yang mana sirkulasi ekuatorial yang bersifat bulanan, untuk saat ini memasuki wilayah benua maritim Indonesia. Nah, hal itu membawa uap air yang cukup banyak yang dapat menghasilkan hujan lebat,” imbuhnya.

Pada puncak musim penghujan di wilayah Banyuwangi cukup merata (hujan ringan hingga lebat) dengan suhu udara relatif hangat antara 25 – 32 derajat Celcius. Oleh karena itu, masyarakat harap mewaspadai terhadap adanya genangan, daerah rawan tanah longsor, pepohonan yang rimbun, angin kencang, dan petir.

“Kalau yang tercatat sampai saat ini kecepatan angin maksimum 20 Knot, itupun di wilayah daratan, itu bisa lebih tinggi di wilayah perairan, terutama perairan Selatan Banyuwangi mencapai diatas 25 Knot,” jelas Ibnu.

Prakiraan puncak musim penghujan di wilayah Banyuwangi berlangsung antara bulan Februari hingga Maret 2020, dengan intensistas curah hujan dalam sehari bisa mencapai 100 mili meter (cuaca ekstrem lebih dari 100 mili meter). Sedangkan intensitas hujan hingga hari ini, rata-rata 20 sampai 50 mili meter.

Faktor yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem, karena adanya pertumbuhan dari awan konvektif yang bisa berasal dari tumbuhnya banyak awan cibi, yang dapat menjadikan hujan lebat lebih dari 2 jam.

“Apabila terjadi lebih dari 2 jam dengan intesitas hujan tinggi, ini dapat menghasilkan bencana metrologi, kemudian suhu muka laut cukup hangat terus dan penguapan air terus terdukung, Nah itu bisa selama seharipun terjadi hujan terus-menerus,” ungkapnya.

Prakiraan hujan lebat masih akan terjadi hingga Maret kedepan. Oleh karena itu, potensi kewaspadaan bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Banyuwangi bagian barat kemudian sampai selatan, wilayah Banyuwangi utara yakni daerah Kalipuro, terutama di wilayah Banyuwangi yang memiliki daerah aliran sungai (DAS) tetap waspada terjadinya potensi bencana tersebut.

“Prakiraan lama cuaca ekstream di bulan Februari hingga Maret terjadi antara tiga hingga lima hari,” pungkas Ibnu.